Inspirasi Bisnis Pempek Lince, Pelopor Pempek Online di Palembang

Inspirasi Bisnis Pempek Lince, Pelopor Pempek Online di Palembang

Anton, owner Pempek Lince berfoto bersama keluarganya. -dok radar palembang-

BACA JUGA: Wajib Coba Resepsi Penikahan di Rooftop dengan View Kota Palembang

Saat inilah menjadi titik balik sukses Anton bersama istri tercinta, Lince dalam berusaha membuka usaha Pempek Lince.

“Karena pergi lama, selama dua bulan, waktu pulang, hanya tinggal sedikit murid yang les. Dari 50 orang dalam sekelas, tinggal 5 siswa saja,” beber dia.

Kelima siswa tersebut, memang tidak mau dari tempat les Ko Anton dan pindah ke tempat les baru. Usut punya usut, asistennya di les tersebutlah membajak siswa untuk les di tempat lain. Meski tetap jalan, akhirnya tetap tutup juga karena siswanya sedikit.

Meski ditipu teman sendiri, Ko Anton tak berkecil hati. Baginya, rezeki itu bisa dicari kembali, berbekal jujur dalam berusaha, semua pintu peluang akan terbuka.

BACA JUGA:Maha Vihara Maitreya Duta Palembang Gelar Bazar Imlek

“Harus jujur dan bisa dipercaya orang, pasti selalu ada jalannya,” kata dia.
Ratusan Email – Pesan Singkat

Sosok sederhana ini, melanjutkan ceritanya. Usaha pempek, awal dirinya ingin kongsi dengan teman, pempek diambil dari teman, tentu harganya rendah, supaya bisa dijual kembali.

Dalam perjalanannya, pasca enam bulan, Anton akhirnya memutuskan, kenapa tidak istri sendiri membuat pempek?

Tentu, dari segi margin, pempek olahan sendiri akan sangat menguntungkan jika dijual dibandingkan ambil dari orang lain.

BACA JUGA:7 Shio Beruntung Diramalkan Bakal Kaya di 2023, Yuk Simak Adakah Shio Anda ?

Lainnya, secara kualitas pempek bisa dikontrol, dari segi bahan digunakan, rasa pempek dan cuka, serta stoknya tersedia kapan pun.

Di sinilah, Anton meminta sang istri, Lince belajar kepada keluarga yang ahli dalam membuat pempek. Bedanya, modifikasi pemasaranlah menjadi unggulan menggaungkan brand Lince kepada konsumen.

Ternyata modal usaha awalnya, tak sepeser pun modal sendiri, dalam artian uang kas dikeluarkan.

“Modal (uang tunai) tidak ada. Hanya hobi online. Broadcast teman-teman siapa mau ikut. Melalui pesan singkat, kirim email, facebook, chating-an, karena saya rajin mengumpulkan data teman dan relasi, mulai dari nomor telepon, alamat email dan lainnya,” jelas Anton.

Sumber: