Kasus DBD Mulai Meningkat di Musim Hujan, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Waspada

Kasus DBD Mulai Meningkat di Musim Hujan, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Waspada

Kasus DBD Mulai Meningkat di Musim Hujan, Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Waspada--curupekspres.disway.id

PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Memasuki awal tahun 2023 yang ditandai musim penghujan pada beberapa daerah, kasus penyakit
demam berdarah dengue (DBD) mulai kembali meningkat.

Penyakit yang identik terjadi pada musim hujan ini, maka kita harus meningkatkan kebersihan lingkungan.

Masyarakat diminta waspada dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) dan lebih untuk memperdulikan kesehatan.

Sehingga angka penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegpty ini bisa berkurang dibandingkan dengan kasus di tahun sebelumnya.

Sebanyak 11 orang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBB) pada tahun 2022.

BACA JUGA:Cegah DBD, Kilang Plaju Fogging di Sungai Rebo

Bagaimana dengan Kota Palembang ? Pada tahun 2022, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palembang tertinggi dibandingkan 2 tahun sebelumnya.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, belum lama ini memerintahkan jajaran Dinas Kesehatan
mewaspadai lonjakan penderita demam berdarah dengue (DBD) karena terdeteksi mengalami peningkatan ketika memasuki musim hujan.

"Untuk mencegah agar kasus DBD tidak terus bertambah dan menjadi kejadian luar biasa, jajaran Dinkes perlu melakukan tindakan yang
 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat memberantas sarang nyamuk yang dapat menularkan virus penyakit tersebut,"ujar Fitri.

Selain itu, mengedukasi masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menurunkan petugas kesehatan ke kawasan permukiman penduduk yang tersebar di di 18 kecamatan kota.

BACA JUGA:Libur Tahun Baru 300 Pendaki Datang ke Gunung Dempo
Sementara itu, Kasi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengatakan meski curah hujan pada Desember tadi cukup tinggi namun kasus demam berdarah dengue (DBD) menurun yakni 57 kasus dibandingkan Nopember 74 kasus.

Di tahun 2022, tercatat 865 kasus dengan angka tertinggi di bulan Juli 102 kasus, Agustus 84 kasus, September 62 kasus, Oktober 53 kasus,

Nopember 74 dan Desember 57 kasus.

Di bulan Desember kasus DBD cukup tinggi dibanding dengan Desember tahun lalu, disebabkan curah hujan tahun 2022 lebih tinggi dengan kecamatan  jumlah kasus yang banyak adalah Ilir Timur II, Plaju dan Kalidoni.

"Ini bisa disebabkan kesadaran masyarakat yang kurang dalam menerapkan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur),"ujar Yudhi, Selasa 3 Januari 2023.

Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegpty. Ini perlu diperhatikan, diwaspadai dan dijaga bersama-sama. Apalagi di bulan ini  
kita sudah mulai memasuki musim hujan. "Ada 11 orang meninggal di tahun 2022.Dalam 3 tahun terakhir, tahun 2022  penyakit DBD tercatat 904 kasus, 462 pasien umur 5-14 tahun dan 314 kasus pasien umur 15-44 tahun,"urainya.


BACA JUGA: Tim Pusri Akhirnya Turun Cek Kondisi Asetnya yang Picu Banjir di Sukarela , Izinkan Pembuatan Parit

Di tahun 2021 jauh lebih kecil sebesar 226 kasus, di tahun 2020 total 512 kasus.

"Secara umum dalam lima tahun terakhir, kasus DBD perbulan di kota Palembang berjumlah antara 20–40 kasus. Penurunan kasus terjadi pada covid
di tahun 2020 dan 2021,"jelasnya lagi.

Selain pola 3 M, masyarakat dapat juga memakai kelambu atau memasang jaring anti nyamuk pada ventilasi udara.

Jangan menggantung baju kotor di dalam kamar karena bisa menjadi sarang nyamuk.

Dan selalu jaga daya tahan tubuh dengan makan teratur, mengonsumsi vitamin, olahraga serta istirahat yang cukup.


BACA JUGA:IOH Region Sumatera Bakti Sosial Bersama Warga 

Berikut ini adalah beberapa gejala DBD yang mesti di waspadai :

1.Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius

2.Sakit kepala

3.Nyeri otot, tulang, atau send

4.Mual

5.Muntah

6.Sakit di belakang mata

7.Pembengkakan di kelenjar getah bening di leher

8.Selangkangan Bintik-bintik merah atau bercak pada kulit.





Sumber: