Global Bergejolak, Ekonomi Indonesia Masih Kinclong dan Kinerja Ekspor Tetap Kuat

Global Bergejolak, Ekonomi Indonesia Masih Kinclong dan Kinerja Ekspor Tetap Kuat

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia dan kinerja ekspor. –foto:humas kemenkeu---

JAKARTA, RADAR PALEMBANG - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memaparkan kondisi ekonomi Indonesia masih kinclong di saat dunia sedang bergejolak.  Kinerja eksternal ekonomi juga masih tetap kuat.

Menurut Suahasil Nazara, proyeksi pertumbuhan ekonomi global terkoreksi cukup dalam (revisi ke bawah secara signifikan dan broad-based). Hal itu juga dialami AS, Tiongkok, dan Eropa.

‘’Proyeksi inflasi direvisi ke atas akibat kenaikan harga energi dan pangan serta supply-demand mismatch yang persisten,’’tugasnya sebagai melansir dari laman Kemenkeu.go.id, Kamis, 25 Agustus 2022.

Resiko perekonomian saat ini bergeser dari pandemi ke gejolak ekonomi global. Inflasi global melonjak akibat supply disruption karena pandemi dan perang Rusia-Ukraina, yang disertai dengan adanya pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju.

BACA JUGA:Biaya Proyek MRT Jakarta North South Bengkak Rp4,5 Triliun, Jepang Tambah Investasi Rp37,1 Triliun

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2 tercatat tetap impresif dan kinerja eksternal Indonesia tetap kuat. Hal ini diungkapkan oleh

Kinerja perekonomian domestik Indonesia menguat, walaupun tetap perlu langkah antisipasi dan mitigasi. ‘’Pertumbuhan ekonomi terus menguat meskipun dengan inflasi dalam tren meningkat, namun inflasi ini tetap terkendali.’’

Ditengah-tengah gejolak volatilitas harga komoditas global tersebut, kinerja sektor eksternal Indonesia masih cukup kuat. Kinerja ekspor dan impor masih tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi global.

BACA JUGA: Sinyal Keberadaan Konsorsium Judi 303 Kaisar Sambo, Kapolri: Kami Sedang Dalami

“Kita memang didukung oleh eksternal kita yang baik. Harga komoditas yang tadi tinggi meskipun bergerak-gerak, tapi tinggi, (ini) bikin ekspor Indonesia itu kinclong, neraca perdagangan kita kinclong, surplus terus beberapa bulan terakhir beberapa tahun terakhir selalu surplus. Ini modal kita,” kata Wamenkeu.

Pada bulan Juli 2022, ekspor Indonesia mencapai USD25,57 miliar dan impor mencapai USD21,35 miliar. Secara month to month ekspor terkontraksi 2,2% sedangkan impor tumbuh 1,6%. Secara tahunan dan kumulatif, ekspor dan impor menunjukkan arah positif.

Ekspor tumbuh tinggi masing-masing 32,03% (yoy) dan 36,36% (ytd), sedangkan impor masing-masing tumbuh 39,86% (yoy) dan 29,38% (ytd). Neraca perdagangan Juli 2022 tercatat surplus USD4,23 miliar, meskipun turun namun masih melanjutkan tren surplus selama 27 bulan berturut-turut.

BACA JUGA:Ini Dia Nurmala, Korban Kekerasan Anggota DPRD Palembang, Bantah Damai Sudah Kontak Hotman Paris

Secara khusus, Wamenkeu menggarisbawahi mengenai gejolak yang terjadi pada volatilitas harga komoditas global. Gejolak harga yang naik dan turun secara volatile ini mempersulit perencanaan yang dilakukan oleh dunia usaha dan juga Pemerintah.

 “Kalau kita lihat Indonesia, kita bersyukur. Pertumbuhan ekonomi tahun ini sudah berkali-kali disebut yaitu 5,4% (Q2). Trennya naik. Inflasi ya naik juga, tetapi kenaikan inflasi kita itu terkontrol masih dibawah 5%,” terang Wamenkeu. (yui)

Sumber: