Srikandi Universitas Pertamina, Wakili Indonesia di Tingkat Dunia

Srikandi Universitas Pertamina, Wakili Indonesia di Tingkat Dunia

Konferensi pers, Rektor Universitas Pertamina Prof. IGN Wiratmaja Puja secara daring. (foto: salamun/radar Palembang)--

RADAR PALEMBANG - Tim Universitas Pertamina berhasil meraih posisi puncak setelah mengalahkan tim-tim dari perguruan tinggi ternama di Asia Pasifik dalam kompetisi Petrobowl Asia Pacific Regional Qualifier (APRQ) 2022 yang berlangsung di Amerika Serikat. Keberhasilan itu menjadikan Srikandi Universitas Pertamina wakili Indonesia di tingkat dunia.

Menurut Rektor Universitas Pertamina, Prof. IGN Wiratmaja Puja,  pada kompetisi itu, Universitas Pertamina, berhasil menyisihkan  perguruan begengsi di luar negeri. Beberapa universitas yang berhasil dikalahkan adalah, Universiti Teknologi Petronas, China University of Petroleum, Universitas Adelaide Australia, dan Indian Institute of Technology.

BACA JUGA:Sejumlah Titik Jalan Tempirai PALI Rusak, Komisi II DPRD Siap Perjuangkan

 Wiratmaja Puja menyebutkan,  tim dari Universitas Pertamina yang ikut kompetisi  APRQ 2022 adalah Katarina Novita Talo, Rahma Nazilah, dan Zhorifah Aqiilah Putri Amelia, bersama rekan mahasiswa Daniel Van Vriezer Situmeang. Mereka sukses menyabet Juara 1.

‘’Petrobowl merupakan kejuaraan internasional ternama besutan Society of Petroleum Engineers (SPE) Gulf Coast Section di Amerika yang berlangsung setahun sekali,’’ujar Wiratmaja dalam wawancara daring, Sabtu (06/08/2022).

Dia mengungkapkan, pada ini kompetisi itu diikuti oeh 175 peserta asal 36 universitas terbaik di Asia Pasifik, empat perguruan tinggi Indonesia berhasil masuk Top 4 pada kualifikasi regional.

BACA JUGA:Bibir Sungai Lematang Habis Terkikis, Rumah Warga Modong PALI Nyaris Longsor

Setelah Universitas Pertamina (UPER), posisi kedua diduduki Universitas Trisakti, diikuti Universitas Indonesia (UI) sebagai juara ke-3, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai juara ke-4.

Tim Universitas Pertamina selanjutnya menjadi wakil regional Asia Pasifik untuk berkompetisi di Petrobowl World Championship. Kejuaraan tingkat dunia itu akan diselenggarakan pada rangkaian SPE Annual Technical Conference and Exhibition (ATCE) di Houston, Amerika Serikat, bulan Oktober mendatang.

SPE Regional Director Asia Pacific, Henricus Herwin, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian tim Universitas Pertamina. Keberhasilan tersebut merupakan buah dari kerja keras dan ketekunan.

‘’Teman-teman Universitas Pertamina telah menunjukkan kepada kita semua bahwa mahasiswa/i Indonesia mampu bersaing di tingkat regional dan internasional.’’

Untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiwa, SPE secara aktif melaksanakan berbagai kegiatan. "Kami memiliki Ambassador Lecturer Program dimana profesional migas berbagi pengalaman pada generasi muda.’’

BACA JUGA:Bulan Agustus PNS OKI Belum Gajian, BPKAD Pastikan Segera Cair

Menurutnya, kerja sama dengan perguruan tinggi juga dilakukan melalui beberapa jalur, seperti pembentukan student chapter, pemberian beasiswa, serta joint-activity. ‘’Kami sangat terbuka untuk terus mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi demi terciptanya ekosistem yang solid bagi industri migas dan dunia akademis," jelasnya.

 Tantangan yang dihadapi tim Universitas Pertamina tidak kecil. Mereka bersaing dengan perguruan tinggi terbaik, di tengah kesibukan akademis anggota tim. Daniel sebagai ketua tim, sedang dalam proses revisi skripsi dan persiapan sidang akhir.

 Zhorifah sedang melakukan persiapan magang di PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Field Limau. Sedangkan, anggota tim lainnya sedang mempersiapkan Ujian Akhir Semester (UAS).

Dalam satu hari, lanjut Katarina, masing-masing tim menganalisa ratusan kisi-kisi soal. Tim juga mendapat bimbingan dari SPE Student Chapter UPER. Serta banyak berdiskusi dengan para dosen dan praktisi terkait perkembangan industri energi saat ini.

"Bekal selama berkuliah di UPER membuat kami memiliki fondasi keilmuan yang solid. Kami hanya perlu menguatkan pelajaran di beberapa mata kuliah teknis seperti Teknik Pengeboran, Teknik Produksi, Teknik Reservoir, dan Well Testing. Serta mata kuliah terkait kemampuan berfikir seperti Creative Problem Solving dan Critical Thinking,“ tutur Katarina. (mun)

 

 

 

Sumber: