Prabowo di Kongres Fatayat NU XVI Sosialisi UUD 45, Wapres: Perempuan Terbebas Dari Diskriminasi

Prabowo di Kongres Fatayat NU XVI Sosialisi UUD 45, Wapres: Perempuan Terbebas Dari Diskriminasi

RADAR PALEMBANG -Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Kongres Fatayat NU XVI Palembang, menyosialisasikan UUD 1945 yang mengatur tentang usaha pertahanan dan keamanan negara.

Menurutnya, setiap rakyat Indonesia berkewajiban untuk membela Negara Indonesia yang kita cintai, itu telah diatur pada Undang-Undang Dasar.

Peranan rakyat tersebut, ditegaskan dalam Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. "Bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara," jelasnya, Jumat 15 Juli 2022.

Prabowo berpesan kepada organisasi wanita muda yang tergabung dalam NU dan wanita di seluruh Indonesia agar turut dalam hal usaha pembelaan negara.

BACA JUGA:Probowo Subianto Hadiri Kongres Fatayat NU XVI Palembang, Deru Ngaku Bahagia

"Jadi emak-emak juga ikut berkewajiban dan bertanggung jawab atas kesepakatan bangsa dan Negara Indonesia," ucap Prabowo di Kongres Fatayat NU XVI .

Masih Prabowo kepada peserta kongres menegaskan,  ibu-ibu atau wanita seluruh Indonesia adalah wanita yang hebat karena telah melahirkan, mendidik, dan membesarkan generasi penerus Indonesia.

"Kalau kaum perempuan Indonesia lemah, maka anak-anaknya akan lemah, berarti generasi penerus akan lemah, bangsa kita juga akan lemah. Mungkin ini alasan saya diundang ke sini untuk sedikit memberi motivasi dan beberapa pesan, tentunya kita semua harus bertanggung jawab atas masa depan bangsa kita," tukasnya.

Sementara, itu Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin membuka Kongres ke XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang berlokasi di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan secara virtual.

BACA JUGA:CSR PLN di Sumsel Minim, Manejer Komunikasi: Ukurannya Bukan Laba Wilayah

Wapres menyampaikan selamat atas terselenggaranya kongres, yang dihadiri utusan fatayat dari berbagai provinsi, pengurus NU, Gubernur H Herman Deru, dan para undangan.

KH Malruf Amin berharap, Forum permusyawaratan tertinggi dalam organisasi pemudi NU itu bisa menelurkan program-program yang bermanfaat bagi  masyarakat luas. Utamanya bagi perempuan Muslim Indonesia.

“Semoga kongres ini menghasilkan putusan dan rekomendasi terbaik bagi kemajuan organisasi serta kemaslahatan umat bangsa dan negara, khususnya bagi kemajuan perempuan Muslim Indonesia. Semoga Allah swt memberi inayah dan meridhoi setiap upaya yang kita lakukan,” ungkap Wapres dalam sambutannya.

BACA JUGA:Naaah, Tuh Kan, Eropa Aja Berburu Batubara, Indonesia Harus Apa?

Lebih lanjut, Wapres berharap Fatayat NU sebagai organisasi perempuan Islam dan banom NU dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan di segala bidang untuk menuju negara maju, adil, dan makmur. Tak lupa ia mengapresiasi kiprah kader wanita muda yang tergabung dalam Fatayat NU.

Perempuan Muslim Indonesia patut bersyukur karena memiliki kesempatan yang setara dengan kaum pria untuk mengenyam pendidikan, berkarya, hingga menduduki posisi strategis baik dalam dunia kerja usaha, politik, dan juga pemerintahan.

Meski begitu, ia menilai bahwa kesempatan yang terbuka itu belum bisa diakses secara merata bagi seluruh perempuan Muslim Indonesia, lantaran keterbatasan fasilitas dan medan yang tidak memadai. “Maka itu, masih dibutuhkan kerja keras untuk memajukan perempuan Indonesia,” kata Wapres.

Makanya, langkah strategis dari Fatayat NU sangat diharapkan sebagai upaya untuk memperkuat pemberdayaan perempuan.

Hal tersebut juga selaras dengan agenda presiden G20 Indonesia tahun ini melalui Woman-20 (W20) dengan 4 isu prioritas meliputi diskriminasi dan kesetaraan perempuan, inklusi ekonomi untuk pemberdayaan perempuan, peningkatan perempuan pedesaan dan penyandang disabilitas, serta peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

“Saya mendorong Fatayat NU untuk turut ambil bagian menyukseskan presidensi G20,” tutur Wapres.  (mg01)

 

Sumber: sumeks.disway.id