Bareskrim Polri Cecar Presiden ACT Ahyudi dengan 22 Pertanyaan

Bareskrim Polri Cecar Presiden ACT Ahyudi dengan 22 Pertanyaan

RADAR PALEMBANG - Penyidik Bareskrim Polri Cecar Presiden ACT Ahyudi dengan 22 pertanyaan selama 12 pemeriksaan di Penyidik Bareskrim Polri Jumat 8 Juli 2022.

Pemeriksaan Ahyudi merupakan tindak lanjut dari dari hasil laporan PPATK atas adaya indikasi penyewengan dana ACT.

Ahyudi juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian belum mengajukan pertanyaan terkait hall in seperti adanya dugaan penyelewengan dana atau aliran dana terlarang.

"Kalau nggak salah hari ini ada sekitar 22 pertanyaan dan pertanyaan maish seputar legalitas tentang yayasan, tugas serta tanggung jawab pengurus. Seperti itu sih,” jelas AhyudinJumat 8 Juli 2022.

"Pertanyaannya belum sampai ke sana dan belum dibahas,” tambah Ahyud

BACA JUGA:Bareskrim Endus Dugaan ACT Selewengkan Dana Santunan Lion Air

Bareskrim Polri sendiri saat ini tengah menyelidiki temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengindikasikan adanya dugaan penyalahgunaan dana umat di yayasan ACT dengan memanggil petinggi dan mantan petinggi ACT.

"Diduga adanya penyalah gunaan dana dari hasil donasi tersebut oleh pihak yayasan ACT. Penyalah gunaan dana tersebut kepentingan pribadi bagi seluruh pengurus yayasan yang ada di dalamnya,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selain adanya dugaan penyalah gunaan dana donasi, kasus dugaan penyelewengan dana donasi umat yang dikelola oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga disinyalir telah masuk ke rekening organisasi teroris elit dunia

Penyelidikan aliran dana dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengalir ke kelompok teroris terus dilakukan Densus 88 mabes Polri.

Densus 88 menyebutkan, pihaknya menduga aliran dana ACT tembus ke organisasi teroris Al-Qaeda.

Aliran dana ACT juga diduga mengalir ke beberapa negara, yang aktivitas terorisnya terbilang memiliki status risiko tinggi.

“Diduga adanya aliran dana ACT ke beberapa negara beresiko tinggi yang merupakan hotspot aktivitas terorisme,” kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Sirega. 

 

Sumber: