Bayar Nazar, Jalan Kaki Dari Sabang ke Papua Barat

Bayar Nazar, Jalan Kaki Dari Sabang ke Papua Barat

RADAR PALEMBANG - Fahrizal Lubis (62) asal Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut),  berjalan kaki dari Sabang Provinsi Aceh menuju Papua Barat untuk membayar nazarnya. 

Pensiunan Dinas Kehutanan ini pernah bernazar jika penyakit lumpuh yang dia derita sembuh, maka dia akan berjalan kaku dari Medan ke Papua. Saat ini dia sedang dalam proses membayar nazarnya itu. 

Pantauan media ini, Fahrizal berjalan kaki dan memanggul tas ransel di punggung yang beratnya 3 kg.  Tas itu berisi  bekal untuk keperluan di  dalam perjalanan. Sebut saja, pakaian, obat obatan dengan tulisan di tas ranselnya Horas bah "otak berjalan kaki berpikir".

Dia menjelaskan, dia mulai start berjalan atau titik nol dari Kota Sabang Aceh. Sekarang lagi melintas di Kota Prabumulih dengan lama perjalanan 6 bulan. 

Seorang anggota TNI mengajak Fahrizal menemui  Wako Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM di kantornya, Rabu,  6 Juli 2022.  Alhamdulillah dapat bantuan uang dari pak Ridho untuk keperluan hidup di jalan. 

"Pak Wako H Ridho orangnya baik, ramah, darmawan dan murah senyum", ujarnya. Fahrizal melafazkan nazar jalan kaku itu, ketika dia  dalam kondisi  kaki sebelah kanannya mati total. Sementara kaki sebelah  lumpu akibatnya strok selama 2 tahun 3 bulan. 

"Alhamdulilah saat ini kondisi badan sudah sehat atau sembuh total tanpa berobat medis.  Artinya saya tinggal bayar nazar", ujarnya. 

Jika sampai di Papua Barat berarti nazar sudah terbayarkan. "Saya ingin utang nazar kepada tuhan lunas terbayarkan", ujarnya. 

Dia mengaku, selama dalam berjalan kaki dari Sabang, Aceh hingga  sampai di Prabumulih tidak ada kendala keamanan. Semuanya aman, lancar dan banyak dukungan dari pemerintah setempat. 

Fahrizal mengaku untuk tempat istirahat dia mengunjungi kantor pemerintah yang dia lewaati. Sebut saja, kantor Kades, Polisi, TNI  dan kantor lainya.  "Sering juga ke masjid untuk mandi  dan bersih-bersih diri dan beribadah", ujarnya. 

Ia menambahkan,  punya target dua tahun untuk sampai ke Papua Barat dengan berjalan kaki. Diperkirakan akhir tahun 2023 sudah sampai ke Papua Barat. (and)

 

Sumber: