Kualitas Mobil China Menurun, Dampak Perang Harga
Kualitas mobil berbahan bakar bensin di China menurun imbas strategi 'perang harga' yang diterapkan--
Studi ini juga menunjukkan kesenjangan yang semakin lebar antara permintaan konsumen akan fitur-fitur berteknologi tinggi dan kemampuan produsen untuk memastikan keandalan.
Survei ini mencakup tanggapan dari hampir 20.000 pembeli dari 148 model di 39 merek antara Juli 2024 dan Maret 2025. Survei di China ini sudah memasuki tahun ke-26.
BACA JUGA:Punya Mobil Hybrid, Wajib Cek Komponen Ini Saat Servis Pertama
BACA JUGA:Meski Berhasil Bangkit, Penjualan Mobil di Indonesia Masih Kalah dari Malaysia
Fenomena Mobil Bekas 0 Kilometer di China
Belakangan marak terdengar mengenai mobil bekas 0 kilometer sebuah fenomena baru yang terjadi di China.
Melansir dari Autopost saat ini kementrian Perdagangan China tengah melakukan penyelidikan terkait maraknya penjulaan mobil bekas 0 kilometer tersebut.
Penyelidikan yang dilakukan menargetkan produsen mobil dan dealer yang dituduh menggelembungkan penjualan dengan menjual kendaraan yang baru didaftarkan sebagai mobil bekas.
Lantas apa itu mobil bekas 0 kilometer? yang kini jadi fenomena penjualan mobil di China.
Mobil bekas 0 Kilometer atau mobil bekas rasa baru ini sejatinya adalah kendaraan yang telah terdaftar tapi tidak pernah dikendarai.
BACA JUGA: Apa Itu Teknologi DiSus Pada BYD-Denza, Suspensi Pintar yang Bisa Buat Mobil Loncat
Fenomena mobil bekas 0 kilometer di China terletak pada proses di mana kendaraan baru didaftarkan sebagai mobil yang terjual.
Modus ini sering kali melibatkan dealer afiliasi atau platform pihak ketiga, dan kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali.
Kendaraan ini terdaftar dan diberi pelat nomor. Namun, mobil-mobil itu tidak pernah dikendarai.
Chairman Great Wall Motors Wei Jianjun melaporkan 3.000 hingga 4.000 dealer di platform mobil bekas China menggunakan praktik ini. Kenapa praktik mobil bekas nol kilometer bisa marak di China?
Sumber industri melaporkan, produsen dan dealer menggunakan taktik ini untuk memenuhi target penjualan yang agresif. Kendaraan dijual dan didaftarkan tanpa pengiriman, lalu dijual kembali sebagai mobil bekas.
Sumber:


