BANNER PEMUTIHAN PAJAK
Banner Honda PCX 160 2025

Data dan Fakta QRIS di Sumsel, Percepatan Inklusi Keuangan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Bumi Sriwijaya

Data dan Fakta QRIS di Sumsel, Percepatan Inklusi Keuangan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Bumi Sriwijaya

Mart Booth Kedai Cek Desi di Masjid Agung Palembang yang jualan tekwan, model hingga pempek melayani pembayaran menggunakan scan barcode QRIS dari Bank Sumsel Babel.-Salamun/radarpalembang.id.disway-

Data QRIS di Sumsel 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) gencar memperkenalkan sistem pembayaran non tunai dengan metode Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) ke masyarakat. 

Datanya, aktivitas transaksi nontunai atau cashless mengalami peningkatan di Sumsel, khususnya di Palembang pengguna QRIS mendominasi.

BACA JUGA:BI Sumsel Siapkan Rp 4,7 Triliun Selama Ramadan, per Orang Maksimal Tukar Rp 4,3 Juta di Aplikasi PINTAR

BACA JUGA:BI Sumsel Sediakan Layanan Kas Keliling Tukar Uang Rupiah Selama Ramadan, Ini Jadwal dan Lokasi Penukarannya

Kepala BI Sumsel Ricky P Gozali mengatakan, transaksi digitalisasi dapat menyokong pertumbuhan tren ekonomi yang positif. 

Terbukti, Sumsel menjadi provinsi tertinggi kedua di Sumatera yang aktif pemakaian QRIS. Sedangkan, untuk transaksi pengguna QRIS di Sumsel rangking pertama di Sumatera.

Hingga pertengahan 2024 lalu, pemakaian QRIS mencapai 844 ribu merchant atau nomor dua terbanyak di Sumatera. 

Saat ini, penggunaan QRIS belum menyebar rata di Kabupaten dan Kota di Sumsel. 

BACA JUGA:BI Sumsel Ungkap 4 Faktor Utama Penyebab Deflasi 0,41 Persen mtm di Februari 2025

BACA JUGA:BI Sumsel: Inflasi Sumsel Tetap Terkendali Selama HBKN Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Kota Palembang mendominasi pengguna QRIS. Mengacu data hingga pertengahan tahun 2024 lalu, sekitar 63 persen pengguna QRIS didominasi warga Kota Palembang.

Kendala yang dihadapi, masyarakat di pedesaan belum melek dengan transaksi cashless seperti di kota. 

Untuk itu pentingnya edukasi dan sosialisasi penggunaan QRIS secara masif, khususnya di pedesaan.

"QRIS masalahnya tidak hanya di HP saja, tapi kesiapan infrastruktur dan pengetahuan masyarakat terhadap QRIS juga," ujarnya.

Sumber:

Berita Terkait