Data dan Fakta QRIS di Sumsel, Percepatan Inklusi Keuangan Dukung Pertumbuhan Ekonomi Bumi Sriwijaya
Mart Booth Kedai Cek Desi di Masjid Agung Palembang yang jualan tekwan, model hingga pempek melayani pembayaran menggunakan scan barcode QRIS dari Bank Sumsel Babel.-Salamun/radarpalembang.id.disway-
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Keberadaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Sumatera Selatan (Sumsel) semakin populer, berikut data dan fakta terbarunya di 2025.
Tak hanya merchant besar maupun toko ritel modern, apotik di lorong hingga pelaku UMKM kini sudah menyediakan layanan pembayaran alternatif selain tunai, QRIS di Sumsel.
QRIS merupakan standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR, diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019 lalu.
Layanan pembayaran alternatif tersebut bernama QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) makin populer di Sumsel, tak lepas adanya kejadian kesehatan pandemi Covid-19 lalu.
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga, Pemprov Sumsel dan BI Sumsel Adakan Operasi Pasar Murah Jelang Idul Fitri
Meski demikian, QRIS mulai diimplementasikan secara luas untuk QR pembayaran sejak 1 Januari 2020.
Dimana, saat pandemi Covid-19 (awal 2020), diberlakukan jaga jarak atau physical distancing yang secara langsung transaksi keuangan alias pembayaran juga tanpa bersentuhan.
Artinya, kala itu transaksi uang tunai tetap bisa diberlakukan tapi lembaga keuangan menambah layanan baru, yakni bayar transaksi melalui QRIS.
Salah satu kemudahan QRIS, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dari berbagai e-wallet dan aplikasi mobile banking.
Secara tak langsung, pembayaran transaksi keuangan melalui QRIS telah menjadi pendorong untuk penyebar luasan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Karena, melalui QRIS, masyarakat bertransaksi hanya melalui scan barcode QRIS milik penjual, sesimpel itu, transaksi pembayaran berhasil.
Sumber:


