Bukan Mundur, Pemerintah yang Depak LG dari Proyek Baterai Kendaraan Lisrik di Indonesia, Ini Penggantinya
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani dalam pernyataanya menyampaiakn kalau kementrian ESDM telah memberikan surat resmi yang meminta LG keluar dari proyek ekosistem baterai listrik pada 31 Januari 2025 lalu--
JAKARTA, RADARPALEMBANG.ID - Dibalik mundurnya LG dalam proyek baterai listrik di Indonesia terungkap fakta kalau Pemerintah lah yang meminta perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) untuk keluar.
Penjelasan mengenai mundurnya LG dari proyek baterai kendaraan listrik tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani.
Dalam pernyataanya Rosan menjelaskan kalau kementrian ESDM telah memberikan surat resmi yang meminta LG keluar dari proyek ekosistem baterai listrik senilai Rp 164 triliun tersebut pada 31 Januari 2025 lalu.
Adapun alasan Pemerintah mendeak LG dari peroyek baterai kendaraan listrik tersebut karena dinilai terlalu lama dalam proses negosiasi proyek daripada merealisasikan investasinya.
BACA JUGA:Hari Malaria Sedunia, PT SBS Gelar Sosialisasi Kesehatan Pencegahan Malaria
Bila dihitung sejak kesepakatan awal proyek ini yang sudah dilakukan sejak 2020, sudah lima tahun sendiri LG tak kunjung merealisasikan investasinya.
"Selama ini dikatakan dari sana memutus, sebetulnya lebih tepatnya dari kami yang memutus. Itu berdasarkan surat resmi tertanggal 31 Januari 2025, diterbitkan oleh Kementerian ESDM.
Kenapa? Karena memang negosiasi ini berjalan terlalu lama, kita ingin semua berjalan dengan baik dan cepat," beber Rosan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 23 April 2025.
"Karena negosiasi sudah berlangsung 5 tahun, nggak mungkin kan proyek itu berjalan lama gitu kan, maka dikeluarkan sama pak bahlil dikirimkan Pak Bahlil ke LG Chem dan LG Energy Solution," lanjut Rosan.
Lantas siapa yang akan menggatikan posisi LG dalam proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia tersebut?
Usut punya usut Pemerintah Indonesia rupanya telah medapat pengganti LG untuk proyek tersebut yakni peusahan asal China, Huayou.
Sumber:


