LG Batal Investasi Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesa, Rp 129 Triliun Melayang, Ini Penyebabnya
Inilah alasan yang membuat Konsorsium Korea Selatan yang dikomandoi LG membatalkan investasi proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Inilah alasan yang membuat Konsorsium Korea Selatan yang dikomandoi LG membatalkan investasi proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Degan dibatalkanya proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025 tersebut membuat Indonesia kehilangan investasi sebesar 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar (sekitar Rp 129 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.841 per dolar AS).
Melansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap, konsorsium meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan perusahaan lainnya.
Semua entitas usaha sebelumnya telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik secara menyeluruh.
BACA JUGA:Punya Produksi Besar, Pabrik Baterai Hyundai di Indonesia Belum Mau Suplay ke Merek Lain
BACA JUGA:Luar Biasa, Pabrik Baterai Listrik Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara Resmi Hadir di Karawang
Diketahui nantinya proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia yang dipimpin LG tersebut rencananya mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga pembuatan prekursor, bahan katoda, dan produksi sel baterai.
Indonesia diketahui sebagai negara produsen nikel terbesar di dunia, yaitu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Kendati demikian, dia menuturkan bahwa LG Energy Solution tetap melanjutkan bisnis yang telah beroperasi di Indonesia.
“Seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), yaitu usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” ucapnya.
HLI Green Power yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat telah diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 3 Juli 2024.
BACA JUGA:Jabar Punya Pabrik Baterai Listrik Terbesar Asia Tenggara
BACA JUGA:Kurangi Limbah, Mazda Indonesia Bakal Bangun Pabrik Daur Ulang Baterai Listrik
Pabrik baterai mobil listrik tersebut diklaim sebagai pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Sumber:


