Salah satu yang turut dibahas yakni penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) yang berpotensi mengurai kepadatan angkutan Lebaran 2025.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Dudy memaparkan, survei dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanpa memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA dan dengan memasukkan kemungkinan pemberlakuan WFA.
Hasilnya, dengan penerapan WFA, lonjakan pemudik yang terjadi tidak sedrastis saat tidak diberlakukan WFA.
"Survei awal sebelum WFA, kami melihat terjadi lonjakan di H-3. Dengan diberlakukan WFA, maka terjadi persebaran keberangkatan masyarakat. Terjadi lonjakan pada H-3 juga, tapi tidak sedrastis jika tidak WFA.
Tanpa WFA, pada H-3 terdapat 16,8 juta orang yang berpergian, sedangkan dengan WFA menjadi 12,1 juta orang," urai Dudy.