“Karena pembayaran PBB yang sudah memasuki jatuh tempo dan pembayaran ketetapan PBB,”kata dia.
BACA JUGA:Semester I 2024, Kinerja Pendapatan Negara di Sumsel Tembus Rp 9,16 Triliun, Berikut Rinciannya
Pendapatan dari kepabeanan dan cukai juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan realisasi sebesar Rp343,32 miliar.
“Secara angka, pendapatan dari kepabeanan dan cukai tercapai 103,65 persen dari target yang didorong oleh faktor peningkatan kinerja ekspor-impor di Sumsel serta peningkatan harga CPO di semester II 2024,”jelas dia.
Realisasi bea masuk mengalami peningkatan 6,42 persen (yoy) disebabkan adanya peningkatan importasi beras, bahan baku karet, dan mesin.
Komoditi impor yang mendominasi sampai dengan Desember 2024 adalah serealia (beras) sedangkan komoditi ekspor yang dikenakan bea keluar sampai dengan Desember 2024 didominasi Produk CPO.
"Realisasi Bea keluar tumbuh positif 26,76 persen (yoy), dipengaruhi oleh kenaikan rata-rata harga patokan ekspor (HPE) selama 2024 yang mencapai 1,93 persen (yoy),”ungkap dia.
Sedangkan pertumbuhan terbesar yaitu 109,8 persen berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp3,74 triliun atau terealisasi 157,29 persen dari target.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum (BLU) dan PNBP Lainnya yang berasal dari Kementerian/Lembaga (K/L).
PNBP BLU tercapai sebesar Rp2,10 triliun atau 111,86 persen dari target.
BACA JUGA:Semester I 2024, Kinerja Belanja Negara di Sumsel Tembus Rp 22,5 Triliun, Berikut Rinciannya
Lalu, pendapatan PNBP Lainnya tercapai sebesar Rp1,65 triliun atau 325,41 persen dari target, termasuk PNBP aset, piutang, dan lelang sebesar Rp82,29 miliar.