PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumatera Selatan atau Sumsel mengalami inflasi sebesar 1,2 persen sepanjang tahun 2024.
Angka inflasi Sumsel itu paling banyak disumbang dari lima komoditas utama yakni Emas, Ayam Ras, Minyak Goreng, Bawang Merah dan Bawang Putih dengan total andil sebesar 1,13 persen.
"Ini merupakan capaian yang luar biasa untuk Sumsel," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Sumsel Wahyu Yulianto saat melakukan rilis di Griya Agung pada Kamis, 2 Januari 2025.
Wahyu mengatakan, sepanjang tahun 2024, yang sangat mempengaruhi pergerakan tingkat inflasi dan deflasi adalah penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.
BACA JUGA:Bawang Merah Enrekang Sulsel Siap Penuhi Kebutuhan di Sumsel, Upaya Pengendalian Inflasi Pangan
BACA JUGA:Inflasi Palembang Tertinggi di Sumsel, BPS: November Catat Inflasi 0,95 Persen YoY
Selanjutnya, sambung dia, kenaikan harga emas, pengaruh cuaca ekstrem, kenaikan harga minyak goreng, kenaikan tarif angkutan udara dan upaya konsisten pengendalian inflasi pemerintah daerah.
Selama 2024, ada tujuh bulan Sumsel mengalami inflasi, dan inflasi tertinggi terjadi pada bulan November dengan besaran inflasi 0,58 persen.
“Sedangkan yang paling rendah, ada di bulan Febuari 0,01 persen,” ungkap dia
Jika dilihat dari tren yang cukup tinggi secara tahunan (yoy) di awal tahun 2024, yaitu sebesar 3,35 persen.
BACA JUGA:Inflasi Sumsel m-to-m 0,58 Persen di November 2024, Pemicunya Tomat, Bawang Merah hingga BBM
Tren ini kata Wahyu, terus menurun hingga di bulan Desember, yaitu Sumsel mengalami inflasi tahunan sebanyak 1,2 persen.
“Bahkan inflasi ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 3,1 persen,”ujar dia
Kemudian, dari data BPS, capaian inflasi di empat kabupaten/kota di Sumsel yang tertinggi secara bulan Desember (mtm) yakni Ogan Komering Ilir (OKI) sebesar 0,7 persen, sementara yang terendah di Kota Palembang sebesar 0,42 persen.