JAKARTA, RADARPALEMBANG.ID - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut jika menu susu di program makan bergizi gratis (MBG) bisa diganti dengan telur dan daun kelor.
Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan nantinya penyaluran susu untuk kebutuhan program makan bergizi gratis akan difokuskan di daerah-daerah sentra sapi perah saja.
Sedangkan untuk daerah yang bukan peternakan, maka pemerintah tak perlu memaksakan diri untuk memberikan susu bagi penerima makan bergizi gratis.
“Kalau bukan di daerah peternakan, kan tidak usah dipaksakan,” ujar Dadan usai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan), Graha Mandiri, Jakarta Pusat, pada Senin, 23 Desember 2024.
BACA JUGA:Dukung Program Makan Bergizi Gratis, PGN dan BGN Kerjasama Penyediaan Pasokan Gas Bumi
BACA JUGA:Pemkot Palembang Anggarkan Rp42 Miliar Program Makan Gratis Bergizi Presiden Prabowo
Lebih lanjut Dadan mengungkapkan nantinya, menu susu bisa diganti dengan telur dan daun kelor. "(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur, kalsiumnya bisa dengan kelor," kata dia.
Implementasi program makan bergizi gratis akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Adapun, program ini akan mulai direalisasikan secara bertahap pada 6 Januari 2025 mendatang.
“Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Mulai bertahaplah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” kata dia.
Meski demikian dia memberikan kepastian bahwa susu akan tetap menjadi komponen utama dalam menu MBG di daerah-daerah yang memiliki peternakan sapi perah yang mencukupi.
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Segini Kandungan Gizinya, Yuk Intip Apa Saja Menunya!
Maka dari itu variasi menu MBG dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan pangan lokal dan kebutuhan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per anak per hari.
Keputusan ini diambil setelah melalui rapat terbatas dan pertimbangan matang terhadap anggaran negara.