“Keluarga suami kan orang Minang semua, jadi vibesnya itu terasa sampai ke saya. Jadi yang bikin rindu makan di Dapur Neka itu kita dilayani sama orang Padang, terus dihibur dengan musik lagu Minang, seperti balik ke kampung suami,” urainya.
Selain itu, lanjutnya, hampir semua menu yang tersedia terasa sedap seperti ketupat gulai tunjang yang jadi favorit dirinya.
Apalagi, kata dia, untuk menu lontong atau ketupat punya pilihan beberapa kuah gulai seperti pakis, dan nangka. Dilengkapi dengan aneka topping seperti rendang, tunjang, tambusu, ayam bakar, telur dadar Padang, dan lainnya.
“Dapur Neka ini beda dengan tempat lainnya yang jual makanan khas Minang. Selain enak, juga lengkap. Apalagi pas akhir pekan, lebih banyak lagi pilihan,” katanya.
Tidak hanya makanan, para pelanggan juga bisa menikmati minuman yang menjadi ciri khas seperti teh talua yang memikat lidah dan bikin pelanggan ketagihan.
Tak ketinggalan menu terbaru seperti kopi kawa dan kopi tatungkuik yang sangat unik dan bikin pengunjung penasaran.
Dijelaskan Eka, istri dari pemilik Dapur Neka, kopi kawa diracik dari daun kopi yang sudah dikeringkan lalu diseduh dengan air mendidih, lalu diberi tambahan gula sesuai selera.
“Menurut sejarah, zaman penjajahan Belanda dahulu, semua kopi disita sama kompeni, jadi masyarakat pribumi minum kopi pakai daun ini. Sampai sekarang, kebiasaan ini masih diteruskan di kampung. Ini yang kita angkat,” ungkap Eka.
BACA JUGA:Autentik Minang, Ini Harga Lengkap Paket Nasi Kotak Dapur Neka Terbaru, Rasa Istimewa Wajib Coba
Sementara, untuk kopi tatungkuik juga punya keistimewaan sendiri. Selain bubuk kopi, terdapat juga biji kopi, beras, ketan hitam, dan jagung yang ditumbuk tidak terlalu halus. Semua bahan lalu diseduh air panas, dan siap disajikan.
Para pelanggan bisa memesan Kopi kawa dan kopi tatungkuik dengan dua pilihan, original dengan harga Rp10.000 atau dengan tambahan susu Rp12.000.
Dapur Neka buka setiap hari mulai pukul 6.00 hingga 16.00 WIB. Info lebih lengkap bisa cek Instagram @dapur.neka.plg.