PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Akhir pekan atau weekend keran dijadikan momen untuk cuci mobil. Selain menggunakan jasa carwash, cuci mobil juga kerap dilakukan secara pribadi.
Namun, tahukah kamu bahwa kerap terjadi kesalahan saat cuci mobil sendiri yang terkadang dianggap sepele.
Melansir dari laman suzuki indonesia, kesalahan-kesalahan cuci mobil justru terjadi pada hal yang sifatnya sangat sederhana, misalnya menggunakan sabun pencuci piring.
Nah, berikut ini penjelasan delapan kesalahan cuci mobil yang kerap dilakukan dan dianggap sepele.
1. Menggunakan Cairan Pencuci Piring atau Deterjen Baju
Banyak orang mengira bahwa menggunakan cairan pencuci piring atau deterjen baju untuk mencuci mobil saja sudah cukup. Bagi mereka, ini adalah solusi praktis karena bahan-bahan tersebut mudah ditemukan di rumah.
Padahal, cairan pencuci piring dan deterjen mengandung bahan kimia yang keras dan alkalinitas yang tinggi. Tentunya, penggunaan bahan-bahan ini dapat merusak lapisan cat mobil hingga menyebabkan cat menjadi kusam dan cepat memudar.
Selain itu, deterjen pakaian dan cairan pencuci piring juga bisa menyebabkan cat yang terkelupas menjadi berkarat. Hal ini disebabkan oleh bahan kimia keras yang dapat merusak lapisan pelindung cat.
BACA JUGA:Enam Tips Penting Memilih Mobil Pertama untuk Gen Z
Jadi, untuk menjaga cat mobil tetap awet dan berkilau, gunakanlah sampo atau cairan pembersih khusus untuk mobil yang dirancang untuk melindungi cat agar tetap berkilau dan terlindungi.
2. Memakai Kuas, Sikat, atau Kain Lap yang Kasar
Penggunaan alat cuci mobil yang kasar seperti kuas, sikat, atau kain lap yang tidak sesuai juga bisa merusak cat dan permukaan mobil Anda. Sebab, alat pembersih yang bulunya kasar dapat menyebabkan goresan.
Goresan-goresan ini mungkin sekilas terlihat kecil, tetapi jika dibiarkan lama kelamaan dapat membuat mobil terlihat kusam dan tak terawat.
BACA JUGA:7 Tips Kembangkan Peluang Usaha Bisnis Otomotif, Raup Banyak Cuan dan Keuntungan