JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi selama ini belum pernah berhasil dilakukan.
Diketahui, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan membatasi pembelian BBM subsidi hanya untuk mereka yang berhak.
Kebijakan itu rencana membatasi pembelian BBM subsidi dimulai pada saat HUT kemerdekaan RI ke-79 yakni 17 Agustus nanti.
Atas wacana yang digulirkan Luhut Binsar Panjaitan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan reaksinya.
BACA JUGA:Merdeka, Pemerintah Berencana Batasi Penggunaan BBM Subsidi Tepat di HUT RI-79 pada 17 Agustus 2024
"Pembatasan penyaluran BBM bersubsidi tidak cukup berhasil jika menyasar kepada kendaraan pribadi,"kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno.
Ketidakberhasilan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi ini karena mayoritas pengguna merupakan sepeda motor, menjadi salah satu alasannya.
"Pembatasan BBM dari sejak sekarang tidak pernah berhasil, lantaran akar masalahnya tidak ditangani,"jelas dia.
"Kendaraan pribadi, terutama sepeda motor (84,5 persen) paling besar menggunakan BBM subsidi," ungkap dia, Jumat 12 Juli 2024.
Djoko Setijowarno memberi saran agar pemerintah harus berani mengambil langkah strategis seperti penyaluran BBM subsidi hanya untuk angkutan umum saja.
Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi, menurutnya bisa diimplementasikan kepada daerah yang transportasinya sudah memadai.
"Pemerintah harus berani mengambil langkah strategis untuk daerah yang layanan angkutan umum sudah bagus, seperti di Jakarta, sepeda motor dan mobil tidak mendapat subsidi BBM,"jelas dia.
"Subsidi BBM hanya diberikan bagi angkutan umum (orang dan barang)," jelas dia.
BACA JUGA:Pengumuman untuk Pemilik Kartu Kredit BCA di Palembang, Bonus Rp20 Ribu Isi BBM di SPBU Singapore