Kementerian Agama atau Kemenag merilis sebuah aplikasi baru yang disebut Kawal Haji, Senin 27 Mei 2024.
Aplikasi Kawal Haji bagian mempermudah layanan menyampaikan beragam persoalan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Bagi jemaah, aplikasi Kawal Haji bisa menjadi sarana melaporkan permasalahan konsumsi.
Tak hanya permasalahan konsumsi, di aplikasi Kawal Haji, jemaah juga bisa melaporkan kendala layanan akomodasi, transportasi, dan jemaah tersesat atau terpisah dari rombongan.
BACA JUGA:10 Jemaah Haji Muara Enim Masuk Kloter 12, Sisanya 385 Jemaah Gabung Kloter 19
Kementerian Agama atau Kemenag memastikan laporan aplikasi Kawal Haji 2024 dipantau dan ditindaklanjuti petugas.
"Jemaah lain juga dapat ikut membantu dan meresponsnya melalui aplikasi ini,"sebut Hasan Affandi.
Manfaat kedua, jemaah haji dapat berbagi informasi seputar situasi dan kondisi di Tanah Suci.
Misalnya, situasi kepadatan jemaah di Masjidil Haram, serta pergerakan jamaah dari Arafah, Muzdalifah dan Mina.
BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 11 Asal Palembang dan OKU Timur Tiba di Asrama Haji, 82 Persen Resiko Tinggi
Selain itu, Kawal Haji juga bisa memantau lokasi dan pergerakan jamaah secara sistem.
"Ini akan sangat bermanfaat untuk melacak jika ada kasus jemaah yang hilang atau tersesat,"ungkap dia.
"Syaratnya jemaah mengaktifkan fitur location sehingga dapat terlacak posisi terakhir,"ujar Hasan, panggilan akrabnya.
Manfaat lainnya, jemaah dapat membantu permasalahan yang dialami jemaah lain.
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia akan Laksanakan Umrah Wajib di Kota Makkah, Ada Larangannya, Cek di Sini
"Jemaah juga dapat mengapresiasi pekerjaan petugas atau bantuan jemaah lain," ujar dia.