I'tikaf, Menemukan Jati Diri dan Kedekatan dengan Allah SWT di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Senin 01-04-2024,13:55 WIB
Reporter : Susi Yenuari
Editor : Susi Yenuari

“Dan telah Kami perintahkan kepada lbrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud" (QS. Al-Baqarah ayat 125)

BACA JUGA:Pasar Bedug Ramadhan, Bank Sumsel Babel Syariah dan Kantor Kecamatan Sako Hadirkan Gratis Sembako

Rukun l'tikaf dan Syarat-syaratnya

Pada umumnya para ulama menyepakati bahwa dalam ibadah i'tikaf, ada empat rukun yang harus dipenuhi.

Yaitu Orang yang beri'tikaf, Niat beri'tikaf, Tempat i'tikaf, dan Menetap di tempat i'tikaf.

Namun Mazhab Maliki menambahkan satu rukun lagi, yaitu puasa.

Maksudnya, yang namanya beri\'tikaf itu harus dengan cara berpuasa juga.

Orang yang beritikaf

Para ulama menetapkan bahwa syarat dari sahnya seseorang sebagai Mu’takif adalah muslim, akil, mumayyiz dan suci dari hadats besar.

BACA JUGA:Tebar Berkah Ramadhan 1445 H, Bank Mandiri Santuni 750 Anak Yatim dan Duafa di Region II Sumatera 2

Niat Beri'tikaf

Para ulama umumnya sepakat bahwa niat adalah amalan yang harus dilakukan saat beri'tikaf.

Meskipun secara status, para ulama berbeda pendapat. Menurut mayoritas ulama (Maliki, Syafi'i, Hanbali) niat adalah bagian dari rukun i'tikaf. Sedangkan Mazhab Hanafi menempatkan niat sebagai syarat i'tikaf.

Fungsi dari niat ketika beri'tikaf ini antara lain untuk menegaskan perbedaan antara ibadah dan selain ibadah saat seseorang berdiam diri di masjid.

Sebab, bisa saja orang yang berdiam diri di masjid, namun bukan dalam ibadah. Seperti sekedar duduk ngobrol dengan rekannya. Meski keduanya sama-sama duduk untuk mengobrol. Yang satu mendapat pahala i\'tikaf, yang satunya tidak mendapat pahala i'tikaf.

BACA JUGA:Yuk Kenali Asam Lambung, Jangan Anggap Sepele! Berikut Berbagi Tips Tetap Sehat Selama Puasa

Kategori :