BACA JUGA:Cap Go Mee Pulau Kemaro, Puncaknya Potong Kambing Hitam di Depan Makam Tan Bun An dan Siti Fatimah
Pada patung atau arca-Nya, sering divisualisasikan dalam posisi duduk di singgasana, jubah kekaisaran atau pakaian perang keemasan, berjanggut hitam panjang tidak mengenakan sepatu, dengan kaki kanan menginjak ular, sementara kaki kiri menginjak kura-kura, sambil menggenggam sebilah pedang, dimana tangan kirinya membentuk “mudra tiga gunung” yang menyerupai Kwan Im,
4. Sembahyang hari kebesaran Dewi Tian Shang Sheng Mu (Mak Co; Ma Zu, 天上聖母) : Tanggal 23 bulan 03 Imlek (Rabu, 1 Mei 2024, Tanggal ini bertepatan dengan libur Hari Buruh Nasional).
Tian Shang Sheng Mu (Hanzi : 天上聖母; Hokkian : Thian Shang Sheng Bo) atau Ma Zu (媽祖; Hokkian : Mak Co), yang berarti “Ibu Suci”. Beliau adalah Dewi Pelindung Lautan dalam Taoisme. Memiliki nama kecil Lin Mo Niang (林默娘). Hari kebesaran Tian Shang Sheng Mu diperingati setiap tanggal 23 bulan 3 Imlek.
Sembahyang sebagai penghormatan terhadap leluhur ternyata memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Tionghoa.
Bagi masyarakat Tionghoa yang memiliki kepercayaan Konghucu, Sembahyang terhadap leluhur bukan hanya dilakukan saat jelang Imlek dan Cap Go Meh saja.
Masyarakat Tionghoa memaknai sembahyang terhadap leluhur atau orang tua sebagai bentuk syukur atas hidup yang telah dijalani dan agar tetap mengingat dan menghormati leluhur.
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa leluhur adalah keturunan yang lahir sebelum orang tersebut, termasuk ayah dan ibu.
BACA JUGA:Catat Berikut Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2023
Namun sembahyang yang dilakukan adalah untuk menghormati mereka yang sudah meninggal, karena penganut kepercayaan Konghucu dan agama Buddha percaya adanya kehidupan setelah mati.
Selain berdoa untuk leluhur yang dikenal, Sembahyang juga mendoakan arwah-arwah yang tidak dikenal secara langsung.
Biasanya sembahyang ini dikenal dengan sebutan sembahyang Cio-ko. Sementara dalam ajaran Buddha, sembahyang tersebut dikenal sebagai upacara Ulambana.
Biasanya masyarakat Tionghoa memiliki altar dirumah untuk Sembahyang atau yang biasa disebut Meja Abu. Akan ada barang-banarang yang biasanya terletak diatas Meja Abu seperti, Papan Arwah, Lilin, Dupa, Uang Kertas, serta makanan dan minuman.
BACA JUGA:Apa Itu Sembahyang Bacang? yang Puncak Perayaannya Jatuh Pada Hari Ini Kamis 22 Juni 2023
Tidak ada aturan khusus mengani sesaji untuk sembahyang ini namun hal ini adalah sebuah kegiatan yang wajib dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.