Alasan Masyarakat Tionghoa Selalu Ingin Menyenangkan Dewa Dapur, Pergi dan Kembali dari Langit

Minggu 28-01-2024,18:09 WIB
Reporter : Swandra Yadi
Editor : Swandra Yadi

Biasanya, ada waktu yang dimanfaatkan untuk melakukan pembersihan dalam menyambut Tahun Baru Imlek.

Pembersihan itu mulai dari pantung Dewa Dewi hingga altar sembahyang. Hal ini dilakukan pada tujuh hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

BACA JUGA:Shio yang Kena Ciong di Tahun 2024, Simak Jadwal Sembahyang Ciong dan Manfaatnya

Masyarakat Tionghoa juga percaya ritual bersih-bersih ini, adalah tanda bakti dalam menyambut Dewa Dewi yang akan kembali ke bumi pada hari keempat setelah Imlek.

Sembahyang penyambutan ini tidak hanya di lakukan di rumah tangga, tapi juga di klenteng atau kuil.

Ritual sembahyang akan dilakukan pada tengah malam saat menjelang tibanya tanggal 4.

BACA JUGA:Lengkap, Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa dan Sembahyang Dewa-Dewi Tahun 2024

Tujuannya untuk menyambut kembali datangnya Dewa Dapur atau Dewa Dewi lainnya, setelah melapor kepada Kaisar Langit.

Dewa Dewi akan kembali bertugas di bumi untuk mencatat dan mengawasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat Tionghoa sangat percaya bahwa sembahyang penyambutan Dewa Dapur dan Dewa Dewi lainnya ini, akan memberi keberkahan.

BACA JUGA:Daftar 5 Shio Paling Hoki di Tahun 2024, Karirnya Makin Kinclong, Cek Shio Kamu Yuk!

Sebab, mereka yang turun dari langit akan membawa banyak berkah.

“Oleh karena itu, ritual atau sembahyang pengantaran Dewa Dapur ini merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa sebelum menyambut Tahun Baru Imlek,” ujar Tjik Harun,  Humas Majelis Tridharma KOmda Sumsel yang juga Ketua Waluibi Sumsel.

Pada umumnya, sambung Harun, sembahyang atau ritual pengantaran Dewa Dapur ini, dilakukan pada dini hari. 

BACA JUGA:Ditahun Naga Kayu 2024 Shio Ini Paling Beruntung, Ternyata Begini Karakter Orangnya

Setelah dewa dapur berangkat ke alam Surga, bukan berarti tidak ada dewa yang memantau perbuatan manusia.

Kategori :