Menurut laporan WHO, asupan lemak trans bertanggung jawab atas 500.000 kematian dini akibat penyakit jantung koroner setiap tahun di seluruh dunia.
Studi klinis dalam Pakistan Journal of Medical Science menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lemak trans mengalami peningkatan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat yang signifikan tanpa peningkatan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang seimbang.
Selain itu, sudah banyak studi observasi yang mengaitkan konsumsi lemak trans dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
3. Lemak trans bisa merusak lapisan pembuluh darah
Lemak trans dipercaya dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah yang dikenal sebagai endotelium.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Arterioscler Thrombosis and Vascular Biology menemukan bahwa penggunaan lemak trans menyebabkan kolesterol HDL turun 21 persen dan pelebaran arteri terganggu sebesar 29 persen.
Selain itu, penelitian baru dalam jurnal BMC Medicine menemukan hubungan lemak trans dan risiko kanker.
Dilaporkan bahwa asupan lemak trans bisa meningkatakan risiko kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kolorektal.
BACA JUGA:Wow! 7 Makanan Ini Bisa Buat Panjang Umur, Baik Untuk Jantung dan Solusi Hidup Sehat
4. Lemak trans dan risiko diabetes
Sejauh ini, hubungan lemak trans dan risiko diabetes masih belum memberikan data yang konsisten.
Studi dalam New England Journal of Medicine yang melibatkan lebih dari 80.000 perempuan menemukan bahwa lemak trans meningkatkan risiko diabetes sebesar 40 persen.
Di sisi lain, studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care tidak menemukan hubungan antara asupan lemak trans dan diabetes.
Selain itu, beberapa studi tekontrol yang meneliti lemak trans dan faktor risiko diabetes juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
BACA JUGA:Waspadai 6 Ciri Penyakit Jantung di Usia Muda, Jangan Abaikan Nomor 3