Jika dihitung dengan nilai tukar mata uang pada tahun 2023 pinjaman ini jumlahnya sangat besar kira-kira setara dengan Rp 1.600 Triliun.
Pinjaman dari IMF Ini akhirnya digunakan oleh negara tersebut untuk 4 hal essential dalam pembayaran ekonomi yaitu menstabilkan nilai tukar won.
Dana yang sangat besar dari IMF ini digunakan untuk intervensi pasar valuta asing. Dimana pemerintah Korea Selatan membeli Won menggunakan Dollar Amerika untuk mencegah depresiasi yang terlalu cepat dan juga mengurangi volatilitas pasar.
Kemudian dana tersebut digunakan untuk merestrukturisasi bank-bank besar di Korea Selatan yang menghadapi masalah keuangan.
Selanjutnya sebagai anggaran kebijakan fiskal untuk merangsang pertumbuhan ekonomi melalui proyek pembangunan dan bantuan kepada sektor-sektor yang terdampak.
BACA JUGA:Dukung UMKM Palembang, Astra Motor Sumsel Bantu Pedagang Kemplang Panggang di Pipa Reja
Dan dan dari IMF ini digunakan untuk mengisi cadangan devisa negara agar kepercayaan dunia internasional kembali pulih terhadap Korea Selatan.
Namun setelah semua kebijakan ini dilakukan pemerintah Korea Selatan tidak memiliki cukup modal lagi untuk dapat mengembalikan pinjaman IMF tersebut dengan cepat.
Dan satu-satunya modal yang dimiliki Korea Selatan saat itu adalah sebuah budaya yang sangat kuat sejak lama yaitu budaya gotong royong.
Presiden Korea saat itu Kim Dae jung menyatakan hal yang sangat mengejutkan, dirinya mewakili pemerintah Korea Selatan meminta bantuan sukarela masyarakat untuk membantu negara melunaskan hutang IMF.
Pemerintah Korea meminta sumbangan sukarela dari masyarakatnya untuk dapat melunaskan hutang negaranya di tanggal 6 Januari 1998.
BACA JUGA:Wow! Nilai Ekspor Pertanian dan Perikanan Sumsel ke-11 Negara Capai Rp 153 Miliar Lebih
Dilansir dari KBS, aksi ini dinamakan dengan Geum Mo Eugi Undong atau gerakan mengumpulkan emas.
Pada hari pertama setengah juta rakyat Korea datang berbondong-bondong ke bank yang ditunjuk pemerintah untuk mengumpukan emas simpanan mereka.
Pada tanggal 15 Januari 1998 naik menjadi 1 juta orang, dan hanya dalam 10 hari 1 juta rakyat Korea antri berjam-jam ke bank di seluruh pelosok Negeri untuk menyumbangkan harta mereka dalam bentuk emas.
Sebagian besar dalam bentuk perhiasan, emas batangan hingga medali penghargaan seorang atlet baseball nasional yang bernama Lee Jong beom, dimana ia menyumbangkan semua piala dan medali emas yang didapatkan selama 5 tahun bertanding.