Asam Sulfat atau Asam Folat, Mana yang Dibutuhkan Ibu Hamil? Jangan Sampai Salah

Rabu 06-12-2023,07:40 WIB
Reporter : Susi Yenuari
Editor : Susi Yenuari

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan semua perempuan mengonsumsi suplemen asam folat 400 mikrogram setiap hari sejak berencana hamil hingga usia kehamilan 12 minggu.

Vitamin tersebut membantu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang janin yang disebut cacat tabung saraf.

Dilansir CDC, cacat tabung saraf dapat terjadi ketika tabung saraf tidak menutup dengan sempurna.

Jenis cacat lahir ini berkembang saat awal kehamilan, seringkali saat wanita belum menyadari kehamilannya.

Jenis cacat tabung saraf yang paling umum adalah spina bifida atau cacat sumsum tulang belakang dan anencephaly atau cacat otak.

BACA JUGA:9 Kebiasaan Sehat Bikin Panjang Umur, Mudah Dilakukan Sehari-hari

5. Asam folat juga dapat mencegah anemia defisiensi asam folat

Asam folat diperlukan sebelum dan selama kehamilan. Selain mencegah bayi mengalami cacat tabung saraf, asam folat juga membantu pembentukan sel darah merah.

Tidak tercukupinya asam folat dapat menyebabkan anemia defisiensi asam folat.

Anemia jenis ini lebih sering terjadi pada wanita usia subur daripada pria.

Anemia defisiensi asam folat paling sering terjadi selama kehamilan.

Dilansir laman Office on Women's Health, gejala anemia defisiensi folat antara lain, kelelahan, sakit kepala, dan kulit pucat.

Jika mengalami anemia defisiensi asam folat, dokter mungkin akan menyarankan mengonsumsi vitamin asam folat dan memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung folat.

BACA JUGA:Mirip Melon, Buah Berenuk Dipercaya Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Sebagai Penawar Racun Ular

Jadi kesimpulannya, zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah asam folat, bukan asam sulfat.

Sebab, keduanya sangat berbeda dan justru asam sulfat bisa membahayakan kesehatan. 

Kategori :