WHO juga memberikan petunjuk untuk memperketat surveilance atau pengawasan agar wabah ini tidak mengalami lonjakan.
Menkes Budi Gunadi mengtakan bahwa WHO hanya memberikan panduan untuk melakukan pengawasan saja terhadap wabah agar tidak terjadinya lonjakan, dan jika terjadi lonjakan maka akan ditangani dengan baik.
"Ini juga bukanlah hal yang tidak serius, dimana orang tua harus tetap memastikan anak-anaknya sehat dengan makan-makanan yang bergizi," kata Budi.
Pada tanggal 21 November 2023 China melaporkan bahwa adanyanya kasus wabah baru di China Utara yang menunjukan gejala Pneumonia seperti demam, batuk, dan kelelahan.
BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Air Putih Hangat saat Pagi Hari, Dapat Meredakan Flu Hingga Rileksasi Syaraf Otak
Namun kasus ini hingga sekarang belum ada yang menunjukan kematian.
Melonjaknya wabah yang menyerang anak-anak ini disebabkan oleh beberapa patogen seperti virus influenza, Adenovius, bakteri mycoplasma pneumonia, dan infeksi respiratory syncytial virus atau RSV.
Baru hanya ada beberapa patogen tersebut yang terdeteksi oleh WHO dan hingga saat ini belum ada patogen lain yang terdeteksi.
Tentunya pemerintah Indonesia tidak berdiam diri saja, dimana pemerintah Indonesia sudah melakukan kesiap siagaan dalam mengantisipasi agar Pneumonia tidak menular.
Kementrian kesehatan mengeluarkan surat edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 mengenai kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma pneumonia di Indonesia.
Selaian pneumonia China sekarang sekali mengalami penyakit yang berasal dari virus yang menyebabkan wabah disuatu daera. Wabah yang pernah terjadi antara lain :
BACA JUGA:Palembang Waspada Serangan Flu Babi Afrika, Hati-hati Daging Olahan
1. Covid 19
Virus yang pertma akali mewabah di wuhan China, pada Desember tahun 2019 lalu. Pada bulan Januari 2020 WHO mengidentifikasi bahwa virus tersebut adalah novel coronavirus atau 2019-nCoV.
Sebulan berselang tepatnya pada bulan Februari WHO mengumukan bahwa nama virus yang mewabah ini secara resmi adalah covid-19.
Covid tidak hanya mewabah di China saja, namun hingga seluruh belahan dunia yang membuat perekonomian dan kesehatan dunia pada saat itu hancur.