Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, pasar yang besar, bonus demografi, stabilitas politik dan stabilitas ekonomi yang terjaga membuat Indonesia menjadi negara yang cocok dilipih dan dipertimbangkan oleh para investor.
Presiden RI ini juga juga menyampaikan dalam pidatonya perhitungan ekonomi Indonesia saat ini dari IMF sebesar 5% dan pada tahun mendatang akan naik menjadi 5,1%.
3 sektor yang menjadi fokus dari pemerintah indonesia untuk dapat menarik para investor, menurut Presiden Jokowi 3 sektor itu ialah :
BACA JUGA:Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Terhubung ke Kawasan Produktif, Perintah Jokowi ke Kepala Daerah
1. Hilirisasi industri nikel
Industri ini menunjukan Indonesia siap dalam memproduksi kendaraan listrik dimasa yang akan datang.
Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. hal tersebut lah yang membuat Indonesia berproses untu membangun ekosistem EV terintegrasi.
Dengan hal ini Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan untuk memproduksi sebanyak 600.000 mobil listrik pada tahun 2030. Dan proses produksi akan dimulai pada tahun depan.
2. Kesiapan Indonesia Mewujudkan Ekononi Hijau
Pada pidatonya Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi 3.600 gigawatt energi hijau dan Indonesia sudah menyiapkan seluas 30.000 hektar grees industrial park.
3. Potensi Investasi Besar di IKN
Kota pintar yang memiliki hutan dan alam sebesar 70% area hijau, serta 80% transportasi publik yang juga berbasis energi hijau yang tentunya terbuka dalam berbagai sektor.
BACA JUGA:Jadi Tokoh Inspiratif Dunia, Biografi Jokowi Tulisan Dirut PLN Terbit di Korea
Menurut Presiden RI pada saat sekarang merupakan waktu yang tepat untuk dapat berinvestasi di Indonesia. Apalagi Presiden RI membatasi inevestor untuk IKN karena lebih mengutamakan investor dalam negri.
Mentri Amerika serikat yang membuka pertemuan APEC ini memuji keberhasilan forum APEC tersebut dalam meningkatkan pendapatan domestik bruto di kawasan Amerika Serikat.
Perwakilan dagang Amerika Serikat juga mengatakan bahwa seberapa pentingnya perdagangan yang terjadi antara negara-negara di Asia Pasifik.