Karena tidak melalui proses pemanasan, tempe mentah diyakini masih memiliki kandungan probiotik yang lebih melimpah dibandingkan tempe yang dimasak.
Bakteri baik pada tempe memang bisa mati saat dimasak.
Penelitian dari Biotechnology Research International menemukan bahwa probiotik pada tempe akan mati pada suhu masak di atas 80°C.
Meski demikian, tempe yang tidak matang memiliki bahaya yang lebih besar daripada manfaatnya.
Mengingat sebagian besar produksi tempe di Indonesia berasal dari industri rumahan, kebersihan tempe mentah belum tentu sepenuhnya terjamin.
Karena higienitas produksinya dipertanyakan, tempe mentah justru bisa mengancam kesehatan Anda.
Terlebih, asam pada perut mampu mengurangi jumlah probiotik pada tempe secara signifikan.
Jadi, klaim bahwa tempe yang belum matang baik untuk kesehatan tidak sepenuhnya benar.
BACA JUGA:5 Khasiat Semangka untuk Kesehatan, Bisa Cegah Penyakit Mematikan
Bahaya tempe mentah bagi kesehatan, apa saja?
Karena standar kebersihan industri tidak pasti, ada risiko kontaminasi mikroorganisme penyebab keracunan makanan bila Anda mengonsumsi tempe yang belum matang.
Apa saja bahaya yang mengintai kesehatan tubuh?
1. Menyebabkan aflatoksikosis
Pada dasarnya, makanan mentah apa pun akan meningkatkan risiko keracunan makanan.
Mengutip penelitian dari Georg-August-University Göttingen, produsen tempe yang tidak higienis biasanya menggunakan ragi tempe yang sudah terkontaminasi jamur, seperti Fusarium spp. and Aspergillus flavus.
Kedua jamur pada tempe ini menghasilkan senyawa berbahaya, yaitu aflatoksin. Bila tertelan, Anda akan mengalami aflatoksikosis dengan gejala, seperti: