Makan barapak atau makan bajamba merupakan tradisi makan bersama yang dilakukan pada hari besar Islam, upacara adat dan acara penting lainnya.
BACA JUGA:Lontong Padang Enak di Palembang, Bikin Kepala Disbudpar Sumsel Kepincut
Tradisi ini dipercaya merupakan bentuk hasil alkuturasi budaya Minang dengan budaya Islam.
3. Balimau
Latar belakang dari Balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadhan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Tradisi yang turun-temurun ini sangat disukai dan digemari masyarakat Minangkabau, khususnya remaja dan anak-anak.
Setiap jelang bulan Ramadhan masyarakat minang menggelar tradisi mandi membersihkan diri yang disebut dengan Balimau.
BACA JUGA:Dapur Neka Kini Hadirkan Nasi Padang, Sebungkus Kenyang
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau di lubuak atau sungai.
Selain itu Balimau juga memiliki makna lainnya yaitu mensucikan batin dengan bermaaf-maafan satu sama lain sebelum menyambut bulan suci Ramadhan.
Dulu, masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat ada tradisi Balimau, mandi di sungai menggunakan jeruk membersihan diri menjelang Ramadhan. Karena ketika itu belum ada sabun untuk mandi.
Hingga sekarang, tradisi ini masih selalu dilakukan oleh masyarakat Minang, sembari menjaga eksistensinya.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Bagi-bagi Bubur Asyura pada 10 Muharram di Masjid Suro Palembang
Berkaca dari asal-usul dan Sejarah Mandi Balimau ini, masyarakat Minang di zaman dahulu melakukan tradisi ini memang semata-mata untuk membersihkan diri, sebelum memasuki bulan Puasa.
Mandi Balimau ialah mandi menjelang masuk bulan Puasa Ramadan bagi kaum ibu (perempuan), dalam masyarakat Aneuk Jamee.
Tradisi tersebut sekarang sudah jarang dilakukan, karena zaman sudah maju. Tempo dulu mandi Balimau tersebut seperti suatu kewajiban bagi kaum perempuan besar kecil tua dan muda.