5 Tradisi Minangkabau yang Masih Ada Hingga Sekarang, Ada yang Sangat Disukai Remaja

5 Tradisi Minangkabau yang Masih Ada Hingga Sekarang, Ada yang Sangat Disukai Remaja

Iring-iringan acara Baralek Badatuak yang di adakan di salah satu Desa di Nagari Sariak Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam, merupakan salah satu tradisi Minangkabau. -agustinur/radarpalembang.disway.id-

PALEMBANG,RADARPALEMBANG.COM - Sumatera Barat merupakan provinsi yang terkenal dengan berbagai adat Budaya.

Ibu kota Provinsi yang terletak di Kota Padang ini, mempunyai kultur budaya yang sangat kental.

Tak hanya budaya, masyarakat Minang kehidupannya juga diatur oleh adat yang kuat hubungan dengan agama.

Untuk itu, ada pepatah minang yang mengatakan ‘Adat basandi sarak, sarak basandi Kitabullah’, yang artinya mengatur bahwa seluruh adat yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau harus ‘bersendikan’ kepada syariat Islam, yang pada gilirannya didasarkan pada Al Quran dan Sunnah.

BACA JUGA:Cindua Mato, Ikon Minangkabau Ada di Sini, Pernikahan Bikin Bangga Sanak Family

Masyarakat Minangkabau percaya kehidupan akan tertata jika adat dan agama berdampingan. Oleh karena itu setiap tradisi yang ada tetap dijalankan dan dilestarikan.

Berikut tradisi Minangkabau yang melegenda hingga sekarang:

1. Batagak Penghulu

Setiap suku di Minangkabau memiliki penghulu suku atau yang disebut Datuak, setiap pergantian pimpinan kaum maka diadakan upacara pengangkatan yang disebut Batagak Pangulu.

Salah satu upacara adat dari daerah Sumatera Barat adalah upacara untuk mengangkat pimpinan sebuah suku di Minangkabau.

BACA JUGA:Sarapan ala Minang dengan Layanan Kelas Hotel di Dapur Neka

Biasanya disebut juga upacara Batagak Panghulu atau Baralek Datuak yang memiliki makna yang sama, namun digunakan berbeda tergantung nagari masing-masing.

Upacara Baralek Datuak yang masih dilaksanakan sampai saat ini salah satunya di Desa Sariak Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam.

Upacara ini dilakukan di dalam pasukuan atau kaum. Datuak yang akan dipilih bukan hanya besar di dalam kaumnya, ia juga menjadi pimpinan di nagari.

Sumber: