PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Suzuki Thunder 125 menjadi motor bekas yang banyak dicari saat ini karena dapat menjadi modal bisnis bagi pemiliknya.
Menjadi modal bisnis tersebut bukan maksudnya Suzuki Thunder 125 ini dipakai buat ngojek atau di sewakan, melainkan dimanfaatkan untuk usaha bensin eceran (BBM eceran).
Ya fenomena maraknya usaha bbm eceran saat ini tentunya bukan suatu hal yang baru lagi dan terus ramai di Indonesia.
Rata-rata para pedagang BBM eceran ini mematok keuntungan sekitar Rp 2000 untuk setiap liternya. Adapun BBM eceran yang dijual adalah jenis Pertalite dengan harga Rp 10.000 di SPBU dan dijual Rp 12.000 oleh pedangan.
Tentunya untuk berjulan BBM eceran ini diperlukan modal, bukan hanya untuk membeli BBM di SPBU lalu dijual lagi tapi juga butuh alat untuk mengangkutnya.
Karena diketahui saat ini sudah tidak diperbolehkan lagi membeli BBM bersubsidi jenis pertalite dengan menggunakan jirigen.
Mengantisipasi hal tersebut, para pedagang pun tak kehabisan akal nampaknya. Maka dipilihlah motor bekas Suzuki Thunder 125 sebagai alat untuk membeli BBM jenis pertalite di SPBU.
Bukan tanpa sebab pemilihan motor bekas Suzuki Thunder 125 untuk jadi alat membeli Pertalite di SPBU karena daya tampung tankinya yang besar sekitar 14 liter.
Selain itu Suzuki Thunder 125 juga terbilang irit untuk konsumsi BBM. Sehingga tidak terlalu banyak BBM yang terpakai untuk menjalankan motor ini saat mengantri di SPBU.
Dengan daya tampung 14 liter tersebut makan penjual BBM eceran mampu meraup keuntungan sebesar Rp 28.000 untuk setiap kali pengisian.
Kecil memang keuntungan yang didapat bila dihitung dalam satu kali pengantiran di SPBU, namun para pemilik usaha BBM eceran ini dalam satu hari bisa antri sebanyak 5 hingga 7 kali di SPBU.
Buat kalian yang penasaran dengan sepseifikasi serta harga pasaran motor bekas Suzuki Thunder 125 baikanya menyimak artikel ini sampai tuntas.
BACA JUGA:Deretan Motor Bekas dengan Harga Rp 2 Jutaan, Cocok Buat yang Punya Budget Minim