Meski dalam keadaan tidak suci seperti haid dan nifas, namun dzikir secara lisan diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan yaitu membaca ayat-ayat Al Qur’an.
Bahkan para ulama sepakat apabila lafaz zikir yang dibaca merupakan iqtibas atau petikan ayat Al Quran, hukumnya tetap boleh dibaca oleh wanita yang sedang haid atau nifas. Selama niatnya bukan untuk membaca Al Quran. Niatnya zikir saja itu masih dibolehkan.
Berzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan zikir lainnya.
2. Doa
BACA JUGA:3 Amalan Sunah saat Berbuka Puasa Bulan Ramadhan, Bisa Menambah Pahala
Berdoa merupakan ibadah, bahkan doa merupakan sumsum nya ibadah, dan dalam mengerjakan doa tidak ada syarat orang itu harus suci maupun sedang berhadats.
Sehingga wanita yang sedang haid dan nifas masih bisa rutin membaca doa. Walaupun doa itu mengambil dari Al Qur’an tetapi tetap diperbolehkan asal niatnya bukan untuk membaca Al Qur’an melainkan untuk berdoa.
3. Membaca istighfar
Menurut buku Ibadah Penuh Berkah Ketika Haid dan Nifas karya Himatu Mardiah Rosana, wanita dalam kondisi haid bisa mengerjakan amalan-amalan tersebut karena tergolong ibadah mahdhah yang tidak mensyaratkan kesucian dalam melakukan istighfar, zikir, dan doa.
Ada juga yang menyarankan untuk perbanyak doa yang dilafalkan oleh Aisyah RA sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Dari Aisyah RA, beliau berkata:
“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?”
BACA JUGA:Ramadhan Bulan Meraih Ampunan, 'Kisah Abu Dujanah dan Pohon Kurma'
Nabi SAW menjawab:
“Ucapkanlah; ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah daku,” (HR Ibnu Majah).