Inspirasi Bisnis, Djunaidi Ramli, Kalau Rezeki Batu jadi Berlian

Sabtu 25-02-2023,07:00 WIB
Reporter : Tim
Editor : Admin


SUMSEL, RADARPALEMBANG.COM - Menjadi wiraswata tidak semudah membalik telapak tangan. Ada tantangan dan rintangan yang harus dilewati.

Proses itu jika dilalui dengan sunguh-sungguh, maka akan menuai hasil. Seperti cerita pensiunan PNS satu ini, H Djunaidi Ramli.

Mengawali ceritanya, Djunaidi Ramli mengatakan, untuk sukses harus dari niat dulu. Semua orang memang punya niat itu sudah pasti, tapi harus diiringi dengan usaha dan kerja keras.

”Saya ini, kata Tukul wong ndeso dari daerah di Desa Bantan, Kabupaten OKU Timur. Namun berkat usaha dan kerja keras, semua bisa raih. Tidak ada yang tidak mungkin asal dikerjakan sunguh-sunguh,” bukanya seraya menambahkan kalau sudah rezeki batu koral yang dipegang pun bisa jadi berlian. Mari berusaha dengan sungguh-sungguh.

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, Dian Pelangi, Desainer Multitalenta

 

Selain usaha juga didukung oleh doa. Karena, menurutnya,  doa adalah salah satu kunci sukses. ”Kalau melupakan doa itu seperti orang sukses karena diri sendiri atau usaha pribadi. Padahal tidak, kita sukses karena ada kemurahan yang kuasa,” tegas anggota DPRD Sumsel periode 2009-2014 ini.

Diakuinya, banyak orang pintar tapi tidak terlalu pintar, atau malah sebaliknya. ”Seperti Menteri Perikanan dan Kelauatan sekarang, ibu Susi, dia maju karena usaha dan kerjakerasnya.”

Djunaidi sendiri mengaku banyak terinspirasi dari tokoh-tokoh nasional maupun yang ada di Sumsel, salah satunya Kaprawirahim. ”Beliau sukses juga ditunjang dengan regiliutas yang baik pula,” sebut dia.

Waktu di DPDR Sumsel, disebut Djunaidi, banyak pekerjaan yang tertunda, karena itu ketika sudah tidak lagi duduk di kursi dewan, ia meneruskan usaha yang lama atau back to basic.

BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Ferry Soetikno Melejitkan Dexa Medica, Fair and Firm

 

Meski demikian, di DPRD saya masih meninggalkan jejak sejarah, paling tidak untuk daerah pemilihan saya dulu berupa bangunan sekolah dan jalan,” kata dia.

Sebagai wakil rakyat maupun abdi negara (pegawai negeri sipil), Djunaidi tidak mau neko-neko. Tidak ada harta yang bawa mati, katanya. ”Mensyukuri yang ada, insya Allah berkah. Teladan harus bisa ditularkan ke anak. Seperti saya yang banyak mendapat pelajaran berharga dari orang tua.”

Dari muda Djunaidi memang tidak suka keluar malah apalagi ke tempat hiburan. Anak-anaknya dididik untuk displin dalam belajar. Saat jam tujuh malam, tidak ada yang boleh menonton televisi, semua belajar di meja besar yang disiapkan khusus di ruang keluarga.

Kategori :