Belum lagi, dirinya ingin terus merubah paradigma bahwa pegawai negeri itu adalah pelayan masyarakat. Bukannya selama ini banyak ingin dilayani. Satu lagi, negatifnya orang mempunyai kuasa akan mudah terkena sindrom sombong, mudah sekali melontarkan kalimat, “Anda tidak tahu siapa saya ?”
BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, Armando Mahler, Kuli Tambang jadi Orang Nomor Satu Freeport
Mental-mental seperti ini menjadi target alias sasaran pembekalan pengembangan pribadi dirinya. Tidak zamannya lagi, bersikap seperti itu, mengingat, kemampuan sejalan dengan sikap positif akan menghasilkan output yang baik pula.
Itulah diyakini Sri Suroso dalam setiap kesempatan mengajarnya. Seorang wajib memberikan teladan serta contoh bekerja yang baik kepada bawahannya. Bahkan, seorang pejabat publik tidak boleh lalai memberi contoh luhur kepada masyarakat yang dipimpinnya.
Menurutnya, seperti di zaman dulu tidak ada pemimpin yang turun langsung ke pasar, sekarang pak Jokowi turun langsung ke pasar, sikapnya low profile, menterinya akan malu sendiri kalau tidak ikuti cara blusukan pak Jokowi.
Kurikulum Pendidikan
Lembaga Pendidikan Carissa dipercaya rutin oleh lembaga bisnis seperti Bank BRI, Bank Bukopin, BPJS yang sebelumnya Askes, Palembang Icon bahkan untuk psikotes TKI (Tenaga Kerja Indonesia) juga pernah mendapatkan mandat. Bidang penanganan, mulai dari psikotes untuk rekruitmen, reposisi pegawai dan lainnya.
Di usia matangnya, Sri Suroso belum mau berhenti mengabdi. Daya juangnya tetap muda memberi yang terbaik kepada provinsi dan negeri. Ide serta gagasan masih menguasai dalam diri. Menuntut ditelurkan menjadi aksi meningkatkan kualitas tenaga yang menjadi mandiri serta berdikari.
Wanita yang selalu tampil elegan, kapanpun dan dimanapun ini masih menargetkan kualitas tenaga kerja negeri yang profesional.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang
“Insyaallah tetap sehat dan masih mau menjadi bermakna serta berarti bagi orang lain, bukan dari sisi materi karena dari suami dan anak-anak saya sudah cukup. Tujuannya masih bisa lakukan peningkatan kualitas pekerja Indonesia,”kata dia.
Selain Palembang, tak ketinggalan kabupaten kota di Sumsel, beberapa kota besar pernah mengundang Sri Suroso menjadi pembicara dalam seminar kepribadian serta pengembangan diri. Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang dan lainnya. “Lebih kepada pembentukan sikap positif dan payanan. Semua bisa masuk dalam etika pergaulan dan etika perkantoran,”jelas dia.
Meski demikian, usia memang tak mampu dibohongi lagi. Semangat membara, tapi semua diukur kepada kemampuan diri terkini. “Kalau dulu saya bisa 5 jam terus menerus mengajar, kalau sekarang perlu jeda waktu, bisa 3 jam dulu, kemudian disambung lagi 2 jam sisanya. Terpenting saya nyaman melakukan kegiatan,”senyumnya.