Berbekal pengalaman dan kiprahnya, setelah terpilih sebagai anggota DPR di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) yang disebut sebagai Dapil neraka pada Pemilu 2009, Marzuki Alie diberikan amanat yang tidak ringan, yakni diusulkan oleh Fraksi Partai Demokrat dan didukung oleh fraksi-fraksi di DPR lainnya sebagai Ketua DPR periode 2009-2014.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Kurmin Halim, Anak Sopir Taksi yang Bermimpi Tinggi
Nilai-Nilai Religius dalam Menjalankan Tugas
Masa kecil Marzuki dalam lingkungan keluarga yang religius dan agamis, telah membentuk pribadi Marzuki menjadi pribadi yang sangat taat dan konsisten serta teguh dalam pendirian untuk menegakkan kebenaran. Prinsip inilah yang menjadi modal perjalanan hidup Marzuki baik dalam kehidupan sosial keagamaan, karir profesional maupun dalam politik.
Banyak sahabat dan teman-teman sepergaulan yang tidak mengetahui modal pendidikan agama yang dimiliki Marzuki, karena sikapnya yang selalu mendahulukan orang lain.
Teman sepergaulan di partai kaget ketika Marzuki menjadi Imam sholat Jumat di Masjid Al Markaz Jenderal Moh Yusuf Makasar, saat perhelatan Muktamar NU di Makasar, kemudian memberikan Khotbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, serta memberikan tausyiah Ramadhan di Masjid Istiqlal di Kantor Komisi Yudisial.
Dalam Organisasi Sosial Keagamaan Marzuki aktif sebagai Ketua Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama dan juga sebagai Dewan Penasihat Jammiyatul Qura' wal Huffadzh, salah satu lembaga Otonom di PB Nahdatul Ulama.
BACA JUGA: Afat Lahir dan Besar di Baturaja, Hijrah ke Palembang jadi Pegawai Diler
Itulah sosok Marzuki yang lebih banyak diam tatkala berkumpul di antara tokoh atau pejabat negara.
Walaupun Marzuki sangat agamis, ia juga sebagai sosok yang pluralis, diterima di hampir setiap golongan agama lainnya, sebagai Penasihat Yayasan Klenteng Kioe Lie Tong, mewakili keluarga Dr Ir Cokorda Raka Sukawati, menyampaikan sambutan dalam acara Plebon yaitu prosesi pembakaran mayat atas meninggalnya istrinya di Puri Kantor Ubud dan berbagai aktivitas lainnya.
Banyak jabatan dalam kegiatan sosial yang dilakoni Marzuki, perjalanan karir profesional yang mulus serta lompatan karir politik yang fenomenal tidak terlepas dari jalan yang diberikan Tuhan karena sikap yang tidakngoyo, mengalir apa adanya.
“Saya punya prinsip, apapun yang saya kerjakan yang penting bermanfaat bagi Ummat, selalu bersukur, sabar dan ikhlas”. itulah pernyataan yang selalu disampaikan Marzuki kepada siapapun.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang
Kiprah di Dunia Internasional
Di dunia Internasional, Marzuki Alie memiliki prestasi yang membanggakan, pimpinan beberapa parlemen internasional, yakni Presiden SEAPAC (South East Asia Parliamentarians Againt Corruption) 2012 – 2013, President of Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), President of Asian Parliamentary Assembly (APA), President of ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA), dan Presiden Faspped (Forum of Asia Pacific Parliamentarians on Education).
Terakhir Marzuki Alie dipercaya sebagai Persident of 2nd World Ecological Safety Assembly (WESA), menggantikan Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen sebagai 1st President of WESA.