"Waktu luang setelah beraktivitas di kebun karet, bisa bermanfaat dengan menanam tanaman pangan di lahan yang ada. Hasilnya, kalau seperti ini (hasil panen di halaman kantor bupati) selain dapat konsumsi sendiri, juga bisa menambah penghasilan keluarga," tutupnya.
Sementara itu, Ahmad Jhoni, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI menyebut, memanfaatkan lahan perkantoran Bupati PALI sengaja dilakukan untuk memberi contoh masyarakat.
Sehingga masyarakat bisa meniru dan membuka lahan-lahan tidur yang masih banyak di sekitar pemukiman.
"Lahan jagung ini sekitar 400 meter persegi. Saat menanam hanya butuh benih dua kemasan dan hasilnya sekitar 500 kilogram. Ini sudah membuktikan bahwa memanfaatkan lahan yang ada tidak rugi dan tidak menguras kantong serta tenaga. Jarak dari mulai tanam hingga panen sekitar 2 bulanan. Artinya kalau semua masyarakat PALI melakukan hal sama, harga bahan pangan akan stabil," jabar Ahmad Jhoni.
BACA JUGA:Berangkat Umroh dan Haji Bisa Langsung dari SMB II Palembang
Selain memberi contoh, Ahmad Jhoni juga telah mengajak desa-desa untuk menyiapkan lahan minimal setengah hektare untuk tanaman pangan.
"Kita juga menggerakkan PPL (Penyuluh Lapangan) agar mengajak masyarakat bercocok tanam. Serta setiap desa menyiapkan lahan untuk budidaya tanaman pangan, agar ke depan PALI terhindar dari inflasi dan krisis pangan," tutupnya.(*)