Pasar Kripto Anjlok Pasca Akuisisi Binance Terhadap FTX

Rabu 09-11-2022,19:24 WIB
Reporter : Fedri H
Editor : Maulana Muhammad

JAKARTA, RADAR PALEMBANG - Cryptocurrency atau mata uang kripto ialah uang digital, mata uang ini tengah populer dan digadang-gadang sebagai investasi yang sangat menjanjikan di masa depan.

Dari namanya, cryptocurrency berasal dari dua kata yakni cryptography yang berarti kode rahasia dan currency yang artinya mata uang. Dengan kata lain, uang kripto adalah mata uang virtual yang dilindungi kode rahasia. 

Sederhananya, uang kripto adalah mata uang yang memiliki andi-sandi rahasia yang cukup rumit berfungsi melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini. 

Di Indonesia sendiri kripto sudah banyak di kenal masyarakat, terutama pada beberapa tahun yang lalu kripto sempat melonjak tinggi sehingga begitu banyak orang mulai tertarik untuk melirik mata uang dgital ini, namun yang namanya investasi tidak selalu berjalan mulus.

BACA JUGA:Solar Cell Lenyapkan Aroma Tak Sedap Dari Limbah Tempe

Pasar kripto sendiri beberapa kali mengalami gelombang naik dan turun, puncaknya setelah aksi Binance Akuisisi FTX sehingga menimbulkan spekulasi dan kehawatiran para investor itu sendiri.

Sehingga Pasar Kripto terus melemah mencapai titik terendah sepanjang tahun.

Dikutip dari investor.id Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, ada sejumlah sentimen dari akuisisi FTX ini yang membuat investor mulai meninggalkan sementara pasar kripto.

Pertama, kekhawatiran atas neraca keuangan FTX yang telah menyebabkan pasar berbelok tajam ke bawah.

BACA JUGA:Dukung KTT G20 Bali, PELINDO Fasilitasi Pengiriman 900 Mobil Listrik

"Likuidasi besar-besar dari exchange FTX menimbulkan FUD bagi investor untuk mengeluarkan uangnya" ungkapnya, Rabu,  November 2022.

Afid menambahkan, bahwa akuisisi FTX oleh Binance sempat membuat pasar kembali menghijau, namun kemudian berbalik arah. 

Penyebabnya ialah laporan yang menyebutkan bahwa FTX harus mengumpulkan dana US$ 6 miliar pembiayaan untuk mengisi kesenjangan di dalam neraca mereka, sehingga kesepakatan itu dianggap berpotensi dalam bahaya.

Tapi tidak hanya itu, lanjut Afid, investor juga menghawatirkan soal bank run atau penarikan dana besar-besaran dari exchange FTX dan juga mengingatkan kembali dengan kejadian runtuhnya ekosistem Terra Luna.

BACA JUGA:Lewat Bincang Biznis Gojek Ajak UMKM Melek Digital

Kategori :