PALEMBANG, RADAR PALEMBANG - Ada ancaman terjadi lonjakan angka stunting di Palembang menyusul gizi buruk pada ibu hamil yang mengkhawatirkan.
Menyikapi ancaman itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang membentuk tim penggerak percepatan penurunan stunting di seluruh kecamatan di Kota Palembang. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya lonjakan angka stunting.
Jika angka stunting tinggi maka mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Palembang untuk 20-30 ke depan.
BACA JUGA:Kekerasan Terhadap Perempuan Oleh Anggota DPRD Palembang, Hotman Paris Siap Bela Nurmala
BACA JUGA:Polisi Sikapi Kabar Heboh Oknum Anggota Dewan Pukul Seorang Wanita di SPBU
‘’Kita berupaya sekua tenaga mencegah terjadinya lonjakan angka stunting di Palembang,’’ujar Ketua Ketua Tim Penggerak Stunting Kota Palembang yang juga Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, Rabu 24 Agustus 2022.
Menurutnya, penurunan angka stunting di Palembang harus mendapatkan perhatian khusus. Oleh karena itu, Dia getol melakukan sosialisasi mengenai upaya-upaya mencegah stunting.
‘’Saat ini gejala gizi buruk terhadap ibu hamil sangat mengkhwatirkan. Pemerintah harus mengambil langkah cepat dan stategis untuk menghindari lonjakan angka stunting di Palembang,’’ujarnya.
Maka dari itu, langkah awal yang harus ditindaklanjuti yaitu peran serta pihak kecamatan setempat untuk melakukan jemput bola. Tim pencegahan stunting sudah ada di setiak kecamatan.
"Berdasarkan data dari Dinas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumsel angka stunting yang terjadi di Palembang mencapai 2.300 orang," ujarnya.
Namun berdarkan pantauan di Kecamatan Bukit Kecil yang juga menjadi perhatian. Pihaknya kembali waspada karena bakal ada susulan angka stunting tambahan jika tidak bergerak dengan cepat.
‘’Khususnya ibu-ibu hamil yang beresiko stunting. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kerjasama dari kecamatan, kelurahan serta tim penggerak PKK dan para kader percepatan penurunan angka stuting,"jelasnya saat membuka acara sosialisasi stunting di kecamatan bukit kecil.
Ia juga menambahkan dalam acara ini, tidak hanya masalah ibu hamil namun balita yang membutuhkan makanan tambahan menjadi
BACA JUGA:Aniaya Perempuan, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Palembang Syukri Zen Terancam Dipecat
"Tadi kita memberikan makanan tambahan kepada 40 orang yang terdiri ibu hamil dan balita di kecamatan bukit kecil. Saya berharap masalah ini tidak boleh dikerjakan oleh satu orang saja namun harus ada kerja sama tentunya," jelasnya.
Selain itu juga masih ada ketidaktahuan orang tua dalam mengurus anaknya dalam pemenuhan gizi makanan.
Para ibu hamil usai melahirkan kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizinya sehingga akan berpengaruh terhadap gizi dan tumbuh kembang balita.
"Sehabis acara ini kita akan melantik kepengurusan pelantikan forum komunikasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan se-Kota Palembang Tahun 2022-2024," pungkasnya. (spt)