PALEMBANG,RP – Anggota DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli menilai CSR PTKAI untuk Sumsel sebesar Rp 700 juta per tahun terlalu kecil. Pasalnya, pendapatan KAI di daerah ini dari angkutan batubara rangkaian panjang (Babaranjang) saja mencapai Rp 600 miliar pertahun.
Atas fakta itu, Mgs Syaiful Padli, PT Kereta Api Indonesia (PTKAI) Persero, Divisi Regional III Palembang meningkatkan corporate social responsibility (csr) untuk Sumsel.
BACA JUGA:Akhirnya, 3.500 Guru Honorer di Palembang Jadi PPPK, Ratu Dewa Kita Butuh 4.274 Pendidik
‘’Nilai CSR PT KAI sebesar Rp 700 juta itu terlalu kecil sementara pendapatannya untuk operasional di Sumsel besar sekali. Kita minta nilai CSR pada tahun depan ditingkatkan,’’ujarnya saat melaksanakan reses tahap II Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Dapil I Kota Palembang, Kemarin (12/7).
Dengan kondisi seperti itu, Syaiful bertekat meperjuangkan agar PTKAI memperbesar CS untuk Sumsel.
BACA JUGA:Digital Platform Kopra by Mandiri, Gaspol Layanan Transaksional Segmen Wholesale
"InsyaAllah DPRD Sumsel akan memperjuangkan agar ke depan dana CSR PTKAI untuk Sumsel bisa lebih besar lagi. Peruntukkannya tentu untuk Warga Sumsel khususnya Kota Palembang,"ujar dia.
Menurut Syaiful, berdasarkan laporan pendapatan PTKAI di Sumsel dari hasil mengangkut Batubara nilainya hampir 600 miliar pertahun. "Dengan kontribusi yang begitu besar maka wajar jika csr yang kita terima lebih besar. Semoga ini menjadi pertimbangan oleh para Dikreksi KAI,"ujarnya.
Pihaknya sangat bangga menjadi warga Sumsel. Karena daerah ini memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Salah satunya dari Batubara yang menjadi sumber utama pendapatan PTKAI.
Menurut Syaiful, berdasarkan aturan, ,porsi untuk CSR itu 5 persen dari laba bersih perseroan. Artinya Sumsel bisa mendapatkan Rp 30 miliar pertahun.
"Oleh karena itu kami akan mendatangi kantor pusat PTKAI agar dana CSR untuk Sumsel lebih besar lagi,’’ tukasnya.(zar)