Kayak Gini Kalau Pelaku Pariwisata Sarapan di Dapur Neka, Berisik tapi Asyik, Yuk Simak Keseruannya
![Kayak Gini Kalau Pelaku Pariwisata Sarapan di Dapur Neka, Berisik tapi Asyik, Yuk Simak Keseruannya](https://radarpalembang.disway.id/upload/184e733d9e69faa8e122e2dba2558029.jpg)
Anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Sumatera Selatan saat sarapan di Dapur Neka.-henny/radarpalembang.id-
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID – Suasana Minggu pagi di Dapur Neka yang dikenal sebagai tempat sarapan enak di PALEMBANG dengan khas Minang, terlihat heboh.
Rupanya, ada pelaku pariwisata yang kumpul. Mereka sangat berisik tapi tampak asyik. Ada saja yang bisa jadi bahan obrolan.
Ketupat Gulai Tunjang menjadi menu pilihan puluhan anggota Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Sumatera Selatan saat sarapan di Dapur Neka ini.
Mgs Mohammad Isnaini F, Ketua ASPPI DPD Sumsel, menyebutkan kegiatan sarapan pagi di Dapur Neka menjadi ajang silaturahmi dan pembukaan arisan anggota ASPPI untuk tahun 2025.
BACA JUGA:Gandeng RSMH, ASPPI Vaksin 1.200 Warga
Masih kata pria yang biasa disapa Cek Evad ini, tempat sarapan khas Minang Dapur Neka bisa menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kota Palembang.
"Untuk di tahun 2025 ini, kami juga akan menggelar beberapa event seperti Indonesian Muslim Travel Fair, lalu Half Tourism yang akan memperkenalkan potensi Sumsel khusus anggota ASPPI yang ada di 22 provinsi," jelasnya, Minggu 9 Februari 2025.
Diharapkan kegiatan Half Tourism yang diikuti anggota ASPPI dari 22 provinsi ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan datang ke Sumsel khususnya Palembang.
Sementara, untuk event terdekat yang akan dilakukan yakni Field Trip Jilid 2 Muslim Tourism di Sumsel.
“Salah satu potensi di Sumsel khusus Palembang itu Muslim Tourism, karena kita punya hubungan yang sangat dekat dengan para wali. Kita sudah lakukan eksplore tahun lalu, cuma belum seluruhnya. Kita akan lanjutkan tahun ini,” terangnya.
Tidak hanya itu, menurut pria yang punya hobi travelling ini, yang paling penting dilakukan saat ini adalah meningkatkan kunjungan melalui MICE (Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions)
Selain MICE, ditambahkan Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) DPD Sumsel, Herlan Asfiudin, objek wisata Tower Jembatan Ampera bisa dikemas lebih bergengsi, sehingga bisa menjadi wisata premium Kota Palembang.
“Di seluruh dunia, tempat wisata tidak harus untuk seluruh warga, ada yang premium. Jembatan Ampera bisa kita bikin eksklusif kalau dikemas dengan apik. Misal, untuk masuk ke tower dikenakan biaya yang cukup tinggi atau segelas kopi di kafe menara ditawarkan Rp250.000,” urai Babe, biasa ia disapa.
Sumber: