Ancaman di Balik Obral Mobil Murah di Akhir Tahun, Risiko Bekas Banjir jadi Momok

Ancaman di Balik Obral Mobil Murah di Akhir Tahun, Risiko Bekas Banjir jadi Momok

Banyak risiko yang terjadi saat membeli mobil bekas yang terendam banjir.--

BACA JUGA:Tips Belanja Hemat Spare Part Asli Suzuki, Lakukan Cara Ini Bisa Dapat Potongan hingga 25 Persen

Salah satu dampak terburuk dari banjir adalah kerusakan mesin. Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. 

Mesin yang terendam biasanya mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

2. Kerusakan pada Sensor dan Sistem Kelistrikan

Air banjir sering kali menyebabkan korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. 

BACA JUGA:Libur Akhir Tahun, Berikut Tips dari Suzuki Biar Perjalanan Keluarga Lebih Nyaman dan Aman

Kerusakan ini tidak hanya memengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

3. Korosi pada Bagian Bawah Mobil

Air banjir biasanya mengandung garam atau zat kimia lain yang mempercepat korosi pada logam. Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini. 

Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

BACA JUGA:Tips Cek Kaki-kaki Mobil, Biar Gak Nyesel Kalau Beli Kendaraan Bekas

4. Masalah pada Sistem Rem

Sistem rem juga sangat rentan terhadap dampak banjir. Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya memengaruhi performa pengereman. 

Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan, tetapi juga membutuhkan penggantian komponen rem secara menyeluruh.

5. Biaya Perbaikan yang Tinggi

Sumber: