Batu Bara Sumbang Kontribusi Ekonomi hingga 25 Persen, Bappeda Sumsel Ingatkan Tren Penurunan

Perekonomian Sumatera Selatan (Sumsel) masih dikuasai sektor tambang, dalam hal ini sektor batu bara.--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Perekonomian Sumatera Selatan (Sumsel) masih dikuasai sektor tambang, dalam hal ini sektor batu bara.
Hingga triwulan III 2024, Sumsel mencatatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 5,04 persen.
“Lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional,”kata Kasubbid Pariwisata, Industri, dan Perdagangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Marini, Selasa 10 Desember 2024.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) masih sangat bergantung pada sektor ekstraktif, khususnya pertambangan batu bara.
BACA JUGA:LGMG Sasar Pebisnis Batu Bara di Sumsel, Harga Investasi Lebih Murah
BACA JUGA:Bisnis Batu Bara Lesu, Berikut Daftar IUP Pertambangan 13 Daerah di Sumsel?
Berdasarkan lapangan usaha, sektor pertambangan, terutama batu bara, masih menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel, dengan kontribusi mencapai 25,94 persen.
“Jadi, pertumbuhan ekonomi Sumsel masih didominasi oleh sektor pertambangan, khususnya komoditas batu bara,” ujar Marini dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Palembang.
Marini juga memaparkan proyeksi permintaan batu bara global, berdasarkan skenario IEA 2022, diperkirakan akan menurun sekitar 20 persen pada 2030 dan lebih dari 70 persen pada 2050.
Penurunan ini diperkirakan akan memengaruhi kinerja ekspor batu bara Sumsel.
BACA JUGA:Cadangan Batu Bara RI Melimpah Capai 38,8 Miliar Ton
BACA JUGA:Parah, Cuma 47 Perusahaan Batu Bara yang Penuhi DMO 100 Persen
“Hanya saja, transisi energi akan berdampak pada ekonomi daerah, terutama kinerja ekspor,” ujar dia.
Sumber: