Kerja Keras Menteri AHY, Sertipikat Tanah Elektronik Melonjak 36 Kali Lipat dalam 6 Bulan
Menteri AHY terus mendorong program transformasi digital dalam penerapan sertipikat tanah elektronik yang mengalami lonjakan hingga 36 kali dalam 6 bulan ini.--
Dengan sistem elektronik, semua data pertanahan tercatat secara digital, sehingga meminimalkan risiko manipulasi atau duplikasi sertipikat tanah.
Hal ini memberi jaminan keamanan yang lebih baik bagi pemilik tanah di Indonesia.
BACA JUGA:Kunjungan Apostolik Berakhir, Menteri Agama Yaqut Cholil Ungkap 3 Pesan Khusus Paus Fransiskus
Menteri AHY juga menekankan pentingnya menjaga keamanan data sertipikat tanah elektronik tersebut.
Menurutnya, meskipun digitalisasi membawa banyak keuntungan, termasuk kemudahan akses dan pengamanan dari praktik mafia tanah, sistem ini tidak lepas dari potensi kerentanan, terutama dari ancaman serangan siber.
"Saya telah memberikan arahan kepada Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ATR/BPN untuk memperkuat sistem keamanan kita.
Sistem yang serba digital tentu memiliki risiko tersendiri, dan kita harus memastikan bahwa data-data kita terlindungi dari serangan siber," jelasnya.
BACA JUGA:Artwear Berbahan Kantong Pupuk Pusri Tampil di Jember Fashion Carnaval 2024
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian ATR/BPN untuk terus melindungi hak-hak tanah masyarakat Indonesia.
Dengan sertipikat elektronik, proses pengelolaan tanah menjadi lebih transparan dan akurat, menghilangkan potensi konflik tanah yang selama ini sering terjadi akibat tumpang tindih sertipikat atau manipulasi data tanah.
Selain memberikan pembaruan terkait Sertipikat Tanah Elektronik, kehadiran Menteri AHY di Provinsi Jawa Timur juga berkaitan dengan agenda internasional.
Pada Rabu 11 September 2024, Menteri AHY dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam forum internasional yang diadakan oleh Universitas Airlangga (Unair).
BACA JUGA:Peduli Penyandang Disabilitas, XL Axiata Gelar Pelatihan Digital dan Kesempatan Magang di Medan
Sumber: