Komisi VI DPR RI Apresiasi Peningkatan Kinerja Keuangan PLN

Komisi VI DPR RI Apresiasi Peningkatan Kinerja Keuangan PLN

Komisi VI DPR RI mengapresiasi kinerja keuangan PT PLN (Persero) di bawah kepemimpinan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo--

“Kami menata seluruh proses bisnis, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Hasilnya di tengah volatilitas kurs dan keadaan makro ekonomi yang tidak kondusif, PLN berhasil meningkatkan penjualan, meningkatkan EBITDA, menjaga arus operasi kas, bahkan mampu meningkatkan Return of Invested Capital,” jelas Darmawan.

BACA JUGA:Tingkatkan Jumlah Transaksi di PLN Mobile, PLN UID S2JB Sepakati Kerjasama Bersama Bank Mandiri

Dengan berbagai upaya yang dilakukan di bawah navigasi Darmawan, PLN berhasil mencetak rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, yaitu dari Rp 5,99 triliun pada 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada 2021, dan meningkat kembali menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022. 

“Untuk laba tahun 2023, saat ini masih proses audit. Kami optimis bisa kembali mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah kembali,” ungkap Darmawan.

Dalam melakukan transformasi pengelolaan keuangan, PLN melakukan proactive debt management, melalui percepatan pembayaran utang dan loan conversion.

Langkah ini mampu menurunkan saldo utang sebesar Rp 55 triliun sejak tahun 2019 dan tetap terus melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

BACA JUGA:300 Home Charging Menyala Serentak di Jakarta, PLN Mudahkan Pengguna Mobil Listrik

PLN juga memiliki program Cash War Room (CWR). CWR merupakan program yang berfokus pada penguatan manajemen keuangan secara komprehensif, baik dari sisi pengendalian anggaran dan performance, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang, maupun pengelolaan valuasi aset.

Pada tahun 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi.

“Dengan program ini kami betul-betul punya visibility, baik itu revenue maupun pengeluaran cost kami, mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang. Sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,” tambah Darmawan. 

Selain itu, PLN juga melakukan pengendalian likuiditas, digitalisasi perencanaan pembayaran , serta sentralisasi perencanaan secara _end to end.(*)

Sumber: