Sumsel Alami Deflasi 0,08 Persen di Januari 2024, BI Sumsel: Stok Cabai dan Beras Melimpah karena Masa Panen

Sumsel Alami Deflasi 0,08 Persen di Januari 2024, BI Sumsel: Stok Cabai dan Beras Melimpah karena Masa Panen

Petani sedang memanen padi di lahan persawahan yang dikelolanya. Masa panen padi membuat harga beras di Sumsel alami deflasi di Januari 2024.--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Bank Indonesia Perwakilan Sumsel (BI Sumsel) melihat panennya sejumlah komoditas pangan dan usainya masa libur Nataru turun menjadi alasan terjadinya deflasi di Januari 2024.

Berdasarkan rilis inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Januari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen (mtm).

Angka ini melandai dibandingkan bulan Desember 2023 yang mengalami inflasi sebesar 0,15 persen (mtm). 

"Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi IHK di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,35 persen (yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P Gozali, Rabu 7 Februari 2024.

BACA JUGA:Catat! BPS Sumsel Merilis Ekonomi Sumatra Selatan Tahun 2023 Tumbuh 5,08 Persen

Sementara itu, inflasi nasional tercatat melandai menjadi sebesar 2,57 persen (yoy). 

"Adapun 4 komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan ini adalah cabai merah, cabai rawit, angkutan udara, dan beras," kata dia.

Keempat komoditas tersebut menyumbang deflasi dengan andil masing-masing secara berturut-turut sebesar 0,21 persen (mtm), 0,07 persen (mtm), 0,04 persen (mtm), dan 0,03 persen (mtm). 

"Melandainya harga aneka cabai disebabkan oleh beberapa daerah sentra produksi memasuki masa panen sehingga pasokan cabai merah dan cabai rawit melimpah,"ungkap Ricky P Gozali.

BACA JUGA:Awal Tahun Januari 2024, Sumsel Alami Inflasi 3,35 Persen YoY, Penyumbangnya Emas Perhiasan hingga Ikan Patin

Sementara itu, sambung dia, tarif angkutan udara mengalami normalisasi seiring dengan berakhirnya masa liburan sekolah dan HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Selanjutnya, penurunan harga beras disebabkan oleh beberapa wilayah di Sumatera Selatan mulai memasuki masa panen.

"Beberapa daerah di Sumsel yang memasuki masa panen diantaranya Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten OKU Timur sehingga pasokan beras mengalami peningkatan,"jelas dia.

Lalu, Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, optimisme masyarakat pada Januari 2024 tetap terjaga. 

Sumber: