UMKM Berkontribusi Besar Jadikan Indonesia Negara Dengan Ekonomi Terkuat Di Dunia

UMKM mampu melakukan upaya mandiri untuk menggeser ketergantungan bahan baku impor menjadi bahan baku dalam negeri. 

UMKM-lah yang bisa mendapatkan bahan baku pengganti ndengan harga grosir untuk didistribusikan keseluruh pelosok Negeri yang membuat masyarakat desa tetap mendapatkan bahan kebutuhan pokok.

Di sisi lain pada saat perusahaan besar banyak yang kolaps dan karyawannya terkena PHK, keanekaragaman dari sektor UMKM dapat menyerap tenaga Kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Pada saat krisis ekonomi dapat dikatakan Indonesia sangat beruntung karena masyarakatnya dapat berdikari dan mandiri secara ekonomi.

BACA JUGA:Rumah BUMN Sumsel Pusri Dorong Peningkatan UMKM Kota Palembang hingga Ratusan Juta Rupiah

Tidak semua negara mempunyai  keistimewaan tersebut contohnya negara Venezuela yang terlalu menggantungnya pertumbuhan ekonomi nasionalnya kepada produksi minyak bumi.

Dimana ketika minyak bumi mengalami penurunan pada tahun 2014-2015 seluruh negara Venezuela mengalami  krisis ekonomi berkepanjangan.

Bahkan hingga saat ini sektor UMKM yang sangat beragam di Indonesia menjadi sebuah benteng ekonomi yang mampu memperkerjakan seratus juta lebih orang Indonesa dengan kemampuan dan kapabilitas yang beraneka ragam seperti menjahit, mamasak, dan lain sebagainya.

Keberagaraman tersebut membuat ekonomi Indonesia menjadi lebih kuat dari negara yang hanya menggantungkan ekonominya di setengah sektor industri saja.

Selain itu UMKM jugalah yang sanggup memberdayakan masyarakat dari berbagai kalangan termasuk menampung tenaga kerja yang berpendidikan rendah yang membuat semua lapisan masyarakat bisa berkesempatan untuk berkarya dan juga berpenghasilan.

BACA JUGA:5 Ide Bisnis Unik dan Kreatif Untuk UMKM, Dijamin Hasilkan Cuan Besar dan Ramah Lingkungan

Namun  sayangnya dengan peran sepenting itu, kehidupan para pelaku UMKM juga tidak gampang dan penuh dengan perjuangan mulai dari kesulitan mencari modal, beban bunga kredit yang tinggi, kepengurusan izin usaha yang cukup susah, hingga konflik didalam usaha itu sendiri.

Belum lagi masalah teknis dalam bisnis, pemasukan arus kas yang tidak jelas, masalah stok barang yang semakin menumpuk dan membuat catatan stok menjadi tidak jelas, serta hutang piutang dari seller yang membuat arus keuangan UMKM menjadi tidak menentu.

Terlepas dari perannya yang sangat penting, para pelaku UMKM yang dapat sukses menjalani bisnisnya secara berkelanjutan sangat sedikit. Diperkirakan lebih dari 90 persen bisnis UMKM mengalami kegagalan di tahun-tahun pertamanya.

Para pelaku usaha kecil mikro dan menengah yang dapat bertahan dan beradaptasi dengan berbagai tantangan serta perubahan tren dalam dunia usaha merupakan pelaku usaha yang sukses.

Sumber: