6 Gejala Gangguan Kesehatan Pada Rahim, Jangan Sepelekan Siklus Haid, Penting Lindungi Organ Reproduksi Wanita

6 Gejala Gangguan Kesehatan Pada Rahim, Jangan Sepelekan Siklus Haid, Penting Lindungi Organ Reproduksi Wanita

Kenali gejala atau tanda gangguan kesehatan pada rahim salah satunya siklus haid yang tidak teratur, cara ini dapat melindungi kesehatan reproduksi wanita--

Nyeri panggul yang tidak normal, terutama yang berkaitan dengan menstruasi atau hubungan seksual, dapat menjadi tanda adanya masalah pada rahim. Dua kondisi umum yang dapat menyebabkan nyeri panggul tersebut adalah endometriosis dan infeksi. 

Endometriosis sendiri merupakan kondisi jaringan yang biasanya melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Jaringan ini dapat ditemukan pada ovarium, falopi, atau organ panggul lainnya.

Nyeri panggul yang kronis dan perah biasanya terjadi ketika menstruasi atau dismenore, berhubungan seksual, dan buang air besar atau kencing selama menstruasi.

Kemudian nyeri panggul juga dapat terjadi karena PID atau infeksi pada organ reproduksi wanita, termasuk rahim, ovarium, dan saluran tuba falopi. Infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui hubungan seksual.

BACA JUGA:Asam Sulfat atau Asam Folat, Mana yang Dibutuhkan Ibu Hamil? Jangan Sampai Salah

Gejalanya biasa akan terasa nyeri panggul atau perut bagian bawah, demam dan menggigil, nyeri saat berhubungan seksual, dan perubahan dalam keputihan atau bau yang tidak normal.

3. Perubahan pada Keputihan

Keputihan yang memiliki karakteristik seperti bau tidak sedap, warna tidak normal, atau disertai gatal dapat menjadi indikasi adanya infeksi atau gangguan lain pada organ reproduksi wanita. 

Beberapa penyebab umum dari keputihan yang tidak normal ini melibatkan perubahan dalam keseimbangan mikroorganisme di dalam vagina. 

Infeksi jamur vagina atau sariawan (yeast infection) biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans dengan gejala keputihan berwarna putih atau keputihan seperti keju cottage. Kemudian akan terjadi Pembengkakan dan kemerahan di sekitar vulva.

Infeksi Bakteri didalam vagina terjadi ketika keseimbangan bakteri sehat dalam vagina terganggu, dan bakteri berbahaya  berkembang biak.

Yang akan menyebabkan keputihan berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan, bau yang tidak sedap, terutama setelah hubungan seksual, dan gatal atau iritasi.

BACA JUGA:Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Sering Minum Kopi, Ibu Hamil Juga Wajib Tau

Perubahan warna pada keputihan ini juga dapat terjadi karena Infeksi Menular Seksual atau IMS, dimana gejala dari infeksi ini akan membuat Keputihan tidak normal, gatal atau iritasi, dan nyeri saat buang air kecil atau hubungan seksual.

4. Nyeri Selama Hubungan Seksual

Sumber: