Berbeda dari 2019, KPU Gabungkan Debat Capres dan Cawapres di Pilpres 2024, Ini Alasannya

KPU RI membuat keputusan baru dengan menggabungkan debat Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024, dan menghilangkan debat khusus untuk Cawapres--
Meski ketua KPU mengatakan bahwa keputusan ini telah disepakati oleh semua Paslon, namun Tim Nasional Pemenang Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar tidak menyetujui aturan baru tersebut.
Saat diadakannya rapat pada tanggal 1 Desember 2023 secara keseluruhan Tim Nasional pemenang Anis dan Amin ini tidak setuju jika debat khusus cawapres dihilangkan.
Jumhur Hidatar sebagai Co Captain dari Tim Nasional Anis dan Amin membantah pernyataan KPU terkait aturan baru Capres dan Cawapres haru hadir secara bersamaan dalam debat pilpres telah disetujui oleh semua paslon.
BACA JUGA:Daftar Lengkap Struktur TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Cek Nama Berikut Ini!
Ia pun meminta KPU segera memberikan klarifikasi terkait pernyataan tersebut.
"Timnas Anis dan Amin ini sepakat untuk meminta kepada KPU diadakannya debat khusu untuk cawapres," kata Jumhur Hidatar.
Tak hanya Tim Nasional Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar saja yang tidak setuju terkait perubahan ini. Partai NasDem sebagai merupakan pengusung pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga sama.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi juga tidak menyetujui perubahan tersebut.
Menurutnya format debat capres dan cawapres pada pilpres 2024 tidak perlu diganti dan dirubah.
"Keputusan ini sangat aneh dimana KPU tidak memberikan kesempatan bagi kandidat untuk debat sendiri-sendiri tanpa berpasangan," kata Teuku Taufiqulhadi.
Menurut Ketua DPP tersebut, KPU melindungi beberapa pihak, dimana seharusnya biarkan saja rakyat yang melihat dan menilai sendiri bagaimana kualitas dari masing-masing capres dan cawapres.
BACA JUGA:Muhaimin Iskandar Yakin Kuasai Suara 60 Persen di Sumsel saat Pilpres 2024, Ini Syaratnya
Ia juga mengatakan bahwa aturan ini akan membuat rakyat kehilangan kesempatan dalam melihat visi dan misi secara spontan ketika berdebat oleh masing-masing paslon.
"Menghilangkan debat khusus cawapres sama saja menghilangkan bentuk demkorasi pemilu, dimana aturan ini akan membuat politik Indonesia seperti Politik Primitif," ungkap Teuku Taufiqulhadi.
Hal tersebut juga disampaikan oleh cawapres Muhaimin Iskandar, ia berharap agar aturan debat pada pilpres 2024 tidak perlu untuk diganti ganti, dan meminta aturan yang sama ditatapkan seperti pilpers sebelumnya.
Sumber: