Songsong Net Zero Emission di Sumsel, Kilang Pertamina Plaju Ajak Mahasiswa Ambil Peran
Dalam rangka Bulan Energy and Loss 2023, Kilang Pertamina Plaju menggelar seminar bertajuk "Pengembangan Energi Baru Terbarukan sebagai Wujud Transisi Energi menuju Net Zero Emission dalam Pembangunan di Wilayah Sumatera Selatan.--
Potret Antusiasme
Mahasiswa yang hadir selain yang sedang mengikuti jenjang D-lll dan S-1 juga dihadiri oleh Mahasiswa S-2 dimana seluruh peserta tampak antusias mengikuti seminar hingga selesai, dengan keaktifan peserta yang tampak lewat beragam pertanyaan kritis kepada para pemateri, hingga kemampuan mereka menjawab dialog yang dilemparkan usai sesi pemaparan berlangsung.
Edi Saputra (21), salah satu mahasiswa asal perguruan tinggi swasta di Palembang mengungkapkan, dirinya masih abu-abu dalam melihat urgensi transisi energi, apalagi dalam lingkup provinsi.
BACA JUGA:MFO Low Sulphur, Bahan Bakar Kapal Ramah Lingkungan Kilang Pertamina Plaju Diakui Global
"Seminar ini sangat membuka pandangan baru tentang peran kita sebagai garda terdepan dalam menjaga semangat transisi energi," kata dia.
Mereka juga tampak membagikan momen dan ilmu yang didapat dari seminar ke masing-masing akun media sosial mereka.
Kontribusi Kilang Pertamina Plaju Pada Transisi Energi
Kilang Pertamina Plaju juga turut berkontribusi dalam peningkatan portofolio energi hijau, dimana kilang ini selain memproduksi BBM ramah lingkungan, juga terus berupaya menurunkan emisi dalam proses operasional dan bisnisnya.
BACA JUGA:Komitmen Keselamatan Kerja di Industri Migas, Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan Subroto 2023
Pada awal 2023 lalu, kilang ini mendapat mandatory dari pemerintah untuk menyediakan produk Biosolar B35, yang merupakan bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit, yang mengandung 35 persen Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai produk turunan Crude Palm Oil (CPO), sementara 65 persen lainnya merupakan BBM jenis Solar dari energi fosil.
Selain itu, demi menopang proses bisnisnya tetap menggunakan energi bersih, perusahaan telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sebesar 2,25 Mega Wattpeak (MWp), dan terinstalasi juga Solar Cell yang menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp untuk operasional perkantoran di Plaju.
Tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, Kilang Pertamina Plaju pun turut mendorong agenda transisi energi bersih di masyarakat.
Lewat berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan telah mengajak masyarakat memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber energi.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Prioritaskan Aspek Keselamatan di Lingkungan Kerja
Lewat program Desa Energi Berdikari di Kabupaten Muara Enim dan Lahat misalnya, masyarakat terpencil di dua dusun terpencil di kabupaten itu telah terelektrifikasi berkat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total daya 30.000 Wp.
Sumber: